Belajar Hadir untuk Anak Lewat Permainan Keluarga
- Media Komunikasi IP
- 15 hours ago
- 2 min read
Karawang, 14 Desember 2025 — Di tengah meningkatnya paparan gawai dalam kehidupan keluarga, sekelompok orang tua dan anak di Karawang memilih cara lain untuk berjumpa: duduk bersama, saling menatap, dan bermain. Sebanyak 37 keluarga mengikuti kegiatan Board Game Land Karawang yang diselenggarakan Ibu Profesional Karawang di SMK Rosma Karawang, Minggu (14/12/2025).
Kegiatan ini menghadirkan berbagai permainan tradisional dan board game edukatif sebagai medium membangun kembali komunikasi keluarga. Anak-anak bermain congklak, gasing, dan yoyo; orang tua mendampingi, berdialog, dan terlibat langsung dalam permainan yang menuntut kerja sama serta pengambilan keputusan bersama.

Board Game Land Karawang merupakan hasil kolaborasi A Home Team – Ibu Profesional dan The Human Safety Net (THSN) Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penyerahan simbolis Board Game Yuhuu dari THSN Indonesia kepada Ibu Profesional Karawang sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan ketahanan keluarga berbasis pembelajaran bermain.
Tantangan Keluarga di Era Digital
Berbagai riset menunjukkan bahwa interaksi langsung antara orang tua dan anak semakin tergerus oleh waktu layar. World Health Organization (WHO) dalam Guidelines on Physical Activity, Sedentary Behaviour and Sleep for Children Under 5 Years of Age (2019) menegaskan bahwa paparan layar berlebih pada anak usia dini berkaitan dengan risiko keterlambatan perkembangan bahasa, kesulitan regulasi emosi, serta menurunnya kualitas interaksi sosial.
Sementara itu, UNICEF dalam laporan The State of the World’s Children menekankan bahwa kualitas relasi orang tua dan anak—bukan sekadar kehadiran fisik—menjadi faktor penting dalam kesehatan mental dan kesejahteraan anak. Interaksi yang hangat, responsif, dan konsisten berperan besar dalam membangun rasa aman dan percaya diri anak.
Penelitian di bidang psikologi perkembangan juga menunjukkan bahwa bermain bersama keluarga dapat meningkatkan keterampilan komunikasi, empati, dan kemampuan memecahkan masalah. American Psychological Association (APA) mencatat bahwa permainan kooperatif membantu anak belajar mengelola emosi dan memahami perspektif orang lain, sekaligus memperkuat ikatan emosional dengan orang tua.
Ruang Hadir Tanpa Gawai
Menurut Septi Peni Wulandani, penggerak edukasi keluarga yang hadir dalam kegiatan tersebut, Board Game Land dirancang sebagai ruang untuk melatih kehadiran penuh orang tua. “Melalui permainan, orang tua belajar mendengarkan dan merespons anak. Ini bukan tentang menang atau kalah, tetapi tentang membangun hubungan,” ujarnya.
Pengalaman tersebut dirasakan langsung oleh para peserta. Ade Sulistiyowati, salah satu orang tua peserta, menuturkan bahwa kegiatan ini memberi perspektif baru bagi keluarganya. “Kami pulang membawa banyak insight tentang cara berkomunikasi dengan anak,” katanya.
Peserta lain, Intan Fitri, menilai kegiatan ini memberi ruang kebahagiaan sederhana yang jarang ditemui dalam rutinitas sehari-hari. “Anak-anak dan orang tua sama-sama bahagia. Pulang dengan hati yang penuh,” ujarnya.
Bagi Nining Suherni, kegiatan ini juga menegaskan makna kehadiran orang tua. “Zona komunikasi menjadi favorit karena saya bisa benar-benar berbincang dengan anak. Meski suami tidak hadir secara fisik, dukungan beliau membuat saya tetap merasa utuh hadir sebagai orang tua,” tuturnya.
Gerakan di Banyak Kota
Board Game Land Karawang merupakan bagian dari rangkaian Board Game Land yang digelar di 40 kota di Indonesia. Program ini bertujuan memperluas akses keluarga terhadap pembelajaran berbasis bermain yang kontekstual dan inklusif.
Rangkaian berikutnya akan berlangsung di Surabaya pada 21 Desember 2025 dan Purwokerto pada 28 Desember 2025.
Di tengah kekhawatiran akan makin renggangnya relasi dalam keluarga, kegiatan seperti Board Game Land menunjukkan bahwa solusi tidak selalu harus rumit. Terkadang, kehadiran, percakapan, dan permainan sederhana justru menjadi jembatan paling efektif untuk kembali saling terhubung.





Comments