top of page
Writer's pictureMedia Komunikasi IP

Jelajah Cita Cita 2024 : Cerita Regional Mewujudkan Cita Untuk Semua.

Ibuprofesional.com 28 Juli 2024, menjadi hari spesial bagi Ibu Profesional. Pasalnya, ada 32 Regional Ibu Profesional yang menyelenggarakan kegiatan serentak Jelajah Cita Cita offline untuk menyemarakkan Hari Anak Nasional. Jelajah Cita Cita 2024 hadir dengan tiga penguatan penting, yaitu Confidence (Keyakinan dan kepercayaan diri), Understand (Pemahaman) dan Embrace (Merangkul) pada sekitar 5000 anak melalui pengenalan profesi. Kegiatan offline ini terbagi dalam 2 skala, skala besar untuk 300 peserta dengan 8  sampai 10 narasumber dan skala kecil untuk 50 peserta dengan 3 sampai 5 narasumber.


“Di tahun 2022, Jelajah Cita cIta diselenggarakan oleh 11 Regional dengan 21 titik pelaksanaan, sedangkan tahun 2024 ini ada total 36 Regional yang menyelanggarakan JCC baik offline maupun online. Tahun ini berkolaborasi dengan Ibu Inklusif dan mengusung tema mengenal ragam profesi secara inklusif. Wujudkan cita untuk semua.” Ungkap Lidya Nur De Vega, Ketua Panitia Pusat Jelajah Cita Cita 2024.





Lokasi pelaksanaan kegiatan serentak ini antara lain di Wilayah Sumatera ada di Palembang, Sumatera Utara, Padang, dan 3 regional yang baru menyelenggarakan di tahun ini yaitu Pekanbaru, Payakumbuh-LK dan Lampung; Wilayah DKI dan Banten ada di Jakarta, Banten, Tangerang Selatan, dan Tangerang Kota; Wilayah Jawa Barat di Bekasi, Cianjur, Tasikmalaya, Bandung, Bogor, Cirebon Raya, dan Karawang; Wilayah Jawa Tengah dan DIY ada di Jepara, Salatiga, Semarang, Yogyakarta dan Banyumas Raya; Wilayah Jawa Timur di Jombang, Kediri Raya, Surabaya-Madura, Pacitan Raya dan Malang Raya); Wilayah Sulawesi ada Sulawesi dan Sulawesi Tengah; Sedangkan Wilayah Kalimantan dilaksanakan di Kalimantan Barat dan Samkabar.


Secara nasional, kegiatan ini didukung oleh sponsor di antaranya Biodef, Yava, Nanolite. 


Yuk simak keseruan beberapa kegiatan Jelajah Cita Cita 2024 offline di Regional ini:


Ibu Profesional Banyumas Raya

“IPBR menghadirkan 10 talenta profesi sebagai narasumber, yaitu tim satlantas cilacap, tim damkar cilacap, tim dokter gigi, guru SLB, pelukis, fotografer, laboran, dokter hewan, apoteker, dan coding programmer. Terdaftar ada 100 peserta yang ikut kegiatan ini, panitia terpaksa membatas jumlah peserta karena keterbatasan tempat.” Cerita Laksmi Anggraeni, Kakak Panitia. 


Yang unik dari Jelajah Cita Cita 2024 di Banyumas Raya ini adalah talenta profesi coding programmer yang dihadirkan adalah programmer berusia 12 tahun tetapi sudah secara profesional menjadi programmer dan menjadi asisten pengajar coding di lembaga pendidikan coding dan pemrograman di Purwokerto.





Acara yang dibuka dengan penampilan siswa SLB Putra Mandiri Kawunganten yang mengalami disabilitas penglihatan membawakan sebuah lagu yang sangat menyentuh hati ini berlangsung meriah dan penuh antusias baik dari peserta maupun dari kakak-kakak Narasumber, serta bertabur hadiah dari Kakak-kakak Narasumber untuk peserta yang aktif saat acara berlangsung.


Dengan tetap membawa semangat sinergi, IPBR mengajak dua komunitas yaitu Komunitas Belajar Semesta Alam, merupakan komunitas terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar dan bereksplorasi dengan ragam cara belajar dan tema. Dan juga Klub Literasi Cilacap, merupakan klub bagi para pecinta kegiatan literasi di Cilacap. Kegiatan di IPBR ini juga terlaksana dengan baik dengan dukungan 10 sponsor dan 3 media partner yaitu Thompson Radio Cilacap, Cilacapedia, dan RRI Purwokerto.


Ibu Profesional Banyumas Raya adalah salah satu regional dengan cakupan yang lumayan luas, meliputi 7 kabupaten: cilacap, banyumas, purbalingga, banjarnegara, wonosobo, kebumen, tegal. Kegiatan Jelajah Cita Cita 2024 ini dilaksanakan di Cilacap dengan kepanitiaan teknis dari Cilacap, tetapi member dari luar kota Cilacap juga ada yang turut serta hadir ke Cilacap untuk bersuka cita bersama di Jelajah Cita Cita.


Ibu Profesional Jakarta

Ibu Profesional Jakarta menyelenggarakan Jelajah Cita Cita di Kafe DignityKu, sebuah kafe yang terletak di daerah Jakarta Selatan yang mempunyai perhatian terhadap inklusivitas di antaranya mempekerjakan teman tuli sebagai sebagian stafnya, ramah kursi roda di akses masuk dan toilet, venue ini juga sering mengadakan pelatihan untuk teman difabel.


“Saya secara pribadi senang sekali bisa mengambil peran sebagai ketua pelaksana Jelajah Cita Cita di Jakarta, temanya luar biasa dan memberi pengalaman tersendiri terkait lingkungan yg inklusif.” Cerita Dini Amelia, Ketua Pelaksana Jelajah Cita Cita Ibu Profesional Jakarta.


“Walau memutuskan mengambil skala kecil, sejak awal kami di Jakarta berusaha menghadirkan nilai-nilai inklusif dari sebanyak mungkin aspek. Dan alhamdulillah pada pelaksanaan Jelajah Cita Cita di sini kami bisa menghadirkan profesi digital (fotografer) dan non digital (chef dan barista), kami bisa menghadirkan salah satu Kakak Bintang yg berstatus Teman Tuli.” Lanjutnya. Kakak Bintang adalah sebutan untuk talenta profesi yang didapuk sebagai narasumber.





Semangat Sinergi Wujudkan Aksi juga bergema di Jakarta. Selain bersinergi dengan tempat pelaksanaan kegiatan, Ibu Profesional Jakarta juga bersinergi dengan sebuah yayasan yang menaungi anak-anak difabel untuk berlatih seni dan hadir di acara sebagai pengisi acara sekaligus sebagai peserta Penjelajah Cilik. Sebelum kegiatan offline ini, Ibu Profesional Jakarta juga mengadakan kelas online bahasa isyarat dengan narasumber Teman Tuli yang dibantu oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI).


Jelajah Cita Cita di Jakarta diikuti oleh Penjelajah Cilik usia 7-15 tahun yang variatif mulai dari member Ibu Profesional Jakarta itu sendiri, member Ibu Profesional regional tetangga, member dari community partner, hingga masyarakat umum. Peserta diajak mengenal lebih dalam profesi chef, barista, dan fotografer, secara langsung dari para ahlinya. Satu di antaranya adalah teman tuli yang berprofesi sebagai barista. Anak-anak ini berkegiatan secara mandiri tanpa didampingi orang tua. Sambil menunggu para ananda menjelajah, orang tua diberi kesempatan untuk nostalgia dengan bermain board games atau mainan tradisional yg sudah kami sediakan, seperti congklak, halma, otello, dll.


Di akhir acara sebagai penutupan, Kakak Panitia mengajak para Penjelajah Cilik beserta orang tua untuk mengucapkan terima kasih kepada para Kakak Bintang menggunakan bahasa isyarat. 


Ibu Profesional Kediri Raya

Regional Kediri Raya menjadi salah satu penyelenggara Jelajah Cita Cita di Wilayah Jawa timur. Kegiatan yang digelar di Sport Center Kampus IV, UNP Kediri ini dihadiri oleh 127 peserta anak-anak dan 100 ibu. Ibu Profesional Kediri Raya bersinergi dengan beberapa komunitas di Kediri. Dengan predikat Kediri sebagai kota ramah anak, Panitia berharap kegiatan ini merupakan kerja bersama semua pihak termasuk pemerintah agar pesan inklusivitas bisa tersampaikan lebih luas.


“Lebih banyak pesan inklusif yang narasumber, tahun ini Kediri Raya menyelenggarakan Jelajah cita cita berskala besar. Tantangan tersendiri untuk para panitia. Dengan jumlah panitia yang lebih sedikit, Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan bersinergi dengan banyak pihak baik vendor maupun dan komunitas yang lain.” Cerita Novita Saraswaty, Ketua Panitia JCC Ibu Profesional Kediri Raya.





Dengan mengganteng komunitas Playdate Kediri dan instansi pendidikan yaitu SDIT Bina Insani, Jelajah Cita Cita di Kediri ini menghadirkan beragam profesi yang dikenalkan kepada anak, di antaranya di bidang olahraga, kesenian, kesehatan, hingga bidang literasi.


Belasan sponsor pun turut mendukung suksesnya Jelajah Cita Cita Ibu Profesional Kediri Raya ini. Untuk media informasi, acara ini juga menggandeng RRI Kediri sebagai media partner sekaligus mengisi kegiatan journaling, seminar workshop parenting, dan juga outbond yang diikuti oleh orang tua beserta anak-anaknya.


Mengajarkan nilai-nilai toleransi dan empati

Dengan terlaksananya Jelajah Cita Cita 2024 secara offline ini, Ibu Profesional punya harapan besar agar anak-anak bisa mengenal lebih banyak profesi yang bisa mereka cita-citakan, baik profesi digital maupun non digital, dan juga belajar semakin menghargai nilai-nilai inklusif yang ada di sekitar mereka dalam bentuk perbedaan dan keragaman. Semoga kegiatan-kegiatan lain akan semakin banyak dan lebih berdampak serta bisa merangkul secara inklusif untuk khalayak yang lebih banyak.


Sumber:




62 views0 comments

Comments


bottom of page