Fajar baru 2018 yang kami saksikan di dermaga Bontang Kuala, sungguh sangat indah! Meski dengan mata masih terkantuk dan hembusan angin laut memeluk tubuh hingga sedikit mengigil, namun semangat kami melihat kemilau mentari mulai mengintip dari sela-sela gerombolan awan menjadi alasan terkuat kami.
Berempat kami memadangi lukisan alam yang berubah perlahan dari gelap beranjak terang. Tak ada yang bisa dilakukan oleh hati selain bersyukur atas indahnya ciptaan Tuhan. Dan kita ibaratnya hanyalah setitik air dari luasnya lautan, secuil mahkluk dari luasnya alam semesta.
Membuat benak kami seketika terbayangan pada masa-masa yang telah kami lewati. Perjalanan keluarga kami sudah genap 11 tahun, anak-anak sudah semakin besar namun saya dan suami masih banyak kekurangan, kelalaian dan kebodohan yang dilakukan dalam mendidik dan mengasuh anak-anak.
Yang mengerikan adalah sisa usia dan kesempatan kita di dunia ini makin menipis sementara tanggungjawab dan tugas kita masih banyak. Bagaimana kami mempertangungjawabkan semua ini kepada Sang Pencipta dan Sang Pemberi Amanah hidup.
Kami terpekur dan beristighfar atas segala kelalaian yang memberatkan hati kami, sambil terus menatap mentari yang mulai meninggi hingga tak terasa lagi mengigil.
Anak bungsu kami tiba-tiba membuyarkan lamunan, mengajak kami untuk istirahat dan membuka bekal makan di sebuah gazebo.
Perlahan kami berbalik membelakangi matahari, namun ternyata panasnya mengelorakan semangat kami untuk lebih baik hingga suatu hari nanti bisa mempersembahkan dan mempertangungjawabkan semuanya dihadapan Allah SWT serta kita dimasukan dalam kelompok manusia yang beruntung!
Allohuma Aamiin...
Comments