top of page

10 Tips Berdamai Dengan Masa Lalu, Buat Bunda Lebih Bahagia

Writer's picture: Tim RedaksiTim Redaksi

Updated: Jan 2, 2020


Sumber : ciayoblog

Tahun baru masehi 2020 sudah didepan mata, apa Bunda masih terbayang target tahun 2019 yang belum tercapai. Apakah Bunda menyesal karena target-target tersebut terpenuhi? Tenang Bunda, Bunda tak perlu kecil hati. Pernahkah mendengar quote, "Sesekali tengok spion tidaklah mengapa, tapi fokuslah menatap jalan di depan." Bangkit jadi hal utama yang harus kamu lakukan untuk bisa hidup bahagia. Memang tidak mudah, menjalani hidup dengan aura positif dan pancaran bahagia itu perlu latihan. Tapi, bukan berarti tidak bisa Bunda lakukan.


Coba ikuti 10 tips agar Bunda bisa menerima dan mengikhlaskan segala hal dan kesalahan di masa lalu. Kemudian, cobalah menata kembali hidup yang lebih baik ke depannya.


1. Biarkan semuanya menjadi kenangan

Semua yang terjadi di masa lalu tentu hanya akan tinggal sebuah kenangan. Kita tidak dapat mengubah apapun yang sudah terjadi. Seperti sebuah istilah yang sering kita dengar ‘nasi telah menjadi bubur’. Tidak ada gunanya terus terpuruk dalam masa lalu. Semua hanya akan menjadi kisah yang telah usai. Sadarilah itu sebelum terlambat. Mari mulai menata kembali kehidupan di hari esok dengan lebih baik.


2. Ubahlah mindset tentang masa lalu

Seringkali, kita terjebak mindset yang salah tentang masa lalu. Kita menganggap masa lalu yang buruk adalah akhir dari segalanya. Peristiwa di masa lalu yang kelam terus membayangi sehingga membuat kita takut untuk melangkah dan menata masa depan dengan lebih baik. Kita harus mengubah mindset yang salah ini. Tidak selalu kita akan mengalami peristiwa buruk. Ada kalanya juga kita mengalami peristiwa yang menyenangkan dan membahagiakan. Ingatlah, hidup ini adalah sebuah pasang surut. Nikmatilah selagi kita masih diberi kesempatan hidup di dunia ini.


3. Jangan selalu menganggap diri ini sebagai korban keadaan

Ketika suatu hal yang buruk terjadi dalam hidup ini, kita cenderung menyalahkan diri kita sendiri. Kita merasa menjadi korban dari keadaan yang tidak seharusnya terjadi. Rasa bersalah yang berlebihan membuat kita menjadi pribadi yang tertutup dan tidak mau bergaul dengan orang lain. Kita membenci diri sendiri akibat peristiwa masa lalu yang sulit diterima. Jangan selalu menganggap dirimu sebagai korban keadaan. Berilah respon positif terhadap peristiwa menyakitkan di masa lalu.


4. Lepaskan emosimu

"Menangis. Maafkan. Lepaskan. Biarkan air mata membasahi kebahagiaanmu di masa depan."
-Steve Maraboli

Satu kesalahan besar yang suka dilakukan banyak orang adalah mengabaikan emosi dan kesakitan mereka. Padahal, untuk bisa bergerak maju, yang perlu kamu lakukan adalah merasakan emosi Bunda dan coba memahaminya.

Sama seperti quotes dari Steve, biarkan air mata membasahi pipimu. Pilih tempat tenang, menangislah sampai kamu tidak bisa menangis lagi dan merasa lega. Pelepasan emosi yang mengganjal itu perlu. Jangan sampai emosi yang dipendam justru menghalangi kebahagiaan Bunda di masa depan.


5. Berlatih berpikir positif

Biarkan dirimu mengekspresikan emosi dan kesedihan di awal, namun, jangan terlalu berlarut. Jangan sampai pikiran itu malah mendatangkan pikiran negatif lainnya yang mengalihkan perhatianmu dari hal-hal positif dan membahagiakan.

Dibanding melihat segala sesuatu dari kaca negatif, coba latih pikiran Bunda untuk melihatnya dari kacamata positif juga. Dijamin, hari-hari Bunda bisa lebih baik ke depannya.


6. Belajar dari pengalaman

Ambil pelajaran yang bisa Bunda petik dari masa lalu. Kenali lebih banyak tentang diri sendiri dan apa saja yang bisa membuat Bunda bahagia. Dengan mencari tahu sumber kebahagiaan dirimu, Bunda bisa mulai mengisi hari-hari dengan kegiatan-kegiatan baik tersebut.


7. Berhenti menyalahkan diri sendiri

Ketika Bunda memposisikan diri sebagai korban atas sebuah kejadian, hal itu bisa memanggil trauma dan kenangan masa buruk. Menyalahkan diri sendiri hanya akan membuat semakin terpuruk, tak bisa maju, dan tak kunjung bisa bahagia.

Ingatlah, Bunda punya kendali atas hidup bunda sendiri. Dan Bunda berhak egois demi kebahagiaanmu juga, jangan hanya terus menyalahkan diri sendiri. Tentunya selalu libatkan Allah dalam kehidupan Bunda.


8. Jangan menunggu permintaan maaf

"Memaafkan bukanlah hadiah untuk orang lain, melainkan hadiah untuk diri sendiri."

Ya, pelajaran terbaik yang bisa Bunda petik dari hidup adalah memaafkan dan melupakan. Menunggu orang lain meminta maaf pada kita jika berbuat salah tidak akan membantu kita hidup bahagia. Dibanding menungggu orang lain minta maaf dan berujung menjadi dendam yang membebani, lebih baik lepaskan dan maafkan.

Fokuslah untuk bergerak maju dengan melupakannya. Menunggu permintaan maaf dari seseorang hanya membuang-buang waktu Bunda saja.


9. Eksplorasi kebahagiaan

Istilah kekiniannya "Me Time". Libur memasak, belanja, tidur lama, pergi ke luar dan eksplore setiap kegiatan yang dapat membuat Bunda bahagia. Jangan takut mengambil risiko saat memulai sesuatu. Memahami diri Bunda lebih dalam, bisa membuat hidup Bunda lebih bahagia.


10. Lupakan dan relakan masa lalu dan hiduplah untuk saat ini

"Rahasia pikiran dan tubuh yang sehat bukanlah berkabung untuk masa lalu, dan tidak perlu khawatir tentang masa depan. Tapi, hiduplah saat ini dengan bijak dan sungguh-sungguh."
-Budha

Ucapan "Hiduplah untuk saat ini" bukanlah bualan semata. Itu merupakan makna tersirat jika hidup memang dijalani saat ini, bukan di masa lalu. Jadi, apapun yang terjadi, boleh sesekali menengok spion kehidupan kita masa lalu. Berdamailah. Ambil hikmahnya. Dan mulailah membangun hidup yang lebih damai, tentram, dan membahagiakan. Apapun masalah yang membebani Bunda, ingat satu hal, Bunda pantas untuk bahagia... Big Hug for all moms :) (mbakrizq)

613 views0 comments

Recent Posts

See All

Yorumlar


bottom of page