top of page
Writer's pictureMedia Komunikasi IP

7 Tips Menjaga Keceriaan di Masa Pandemi


Oleh : Alienda Sophia


Rasanya pandemi ini tidak ada ujungnya, sampai kapan kita harus terus diam di rumah, seperti ini?


PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) semakin terasa menantang. Rindu kampung halaman membuncah ruah. Kebutuhan ini itu tetap harus dipenuhi seakan tiada henti berkejaran di pikiran.


Satu dua minggu bisa jadi tidak masalah, tapi ini sudah berbulan-bulan. Kapan sih Covid 19 ini pergi dan berlalu?


Berbagai pertanyaan semacam ini pasti sering menghampiri di benak kita, betul gak?

Oleh karena itu kita perlu tetap menjaga kebahagiaan diri kita.


Rasa bahagia merupakan salah satu kunci imunitas. Namun berbagai tekanan dan tantangan saat ini juga membuat kita kerap merasa kesulitan untuk berbahagia ya?


Terus membatasi diri untuk di rumah, memunculkan rasa pengap. Segala rasa khawatir akan ketidakpastian ini terus menyita pikiran dan terus menghasilkan kecemasan. Sementara rasa cemas yang hadir, apalagi berlebihan, mampu mempengaruhi kesehatan mental kita. Ini juga yang nantinya akan memperburuk kondisi imunitas diri. Jadi yuk pahami bareng apa saja yang bisa membuat keceriaan kita tetap terjaga di masa pandemi ini


1. Pilih Kegiatan yang Diminati

Setiap individu pasti memiliki hal yang membuatnya bersemangat, berbinar, dan sangat disukai untuk dilakukan. Pilihlah kegiatan-kegiatan semacam itu untuk terus membuat kita ceria dan bahagia.


Fokus melakukan hal yang membahagiakan bagaikan mengisi tangki dan amunisi kita untuk menghadapi hari yang mungkin terasa melelahkan. Bagi yang menyukai berkebun, mulailah untuk mendalami hal ini. Juga untuk yang suka menjahit, menggambar, atau apapun itu, lakukanlah.


Bahkan siapa tahu, segala kegiatan ini membawa kita ke dalam kesempatan lain yang bermanfaat, seperti pengalaman ataupun penghasilan tambahan.


2. Pahami Manajemen Risiko

Kondisi pandemi saat ini menuntut kita untuk memahami risiko yang bisa terjadi. Dengan begini kita akan mampu menyusun perencanaan bagi diri dan keluarga kita. Mampu memahami manajemen risiko berarti mampu memanajemen kebahagiaan juga kecerian diri kita.


Dalam tayangan IPedia Obrolan Dapur Ibu 9 September 2020 lalu, Bapak Dodik Mariyanto membagikan ilmu manajemen risiko. Banyak hal menarik yang didapat di sini.


Seperti yang kita tahu setiap hal di dunia ini ada risikonya. Memahami risiko bukan untuk membuat kita ragu melangkah. risiko perlu kita pahami agar kita tetap terjaga kebahagiaannya sepanjang perjalanan hidup kita. Manajemen risiko adalah manajemen kebahagiaan.


Hal yang perlu kita siapkan dalam manajemen risiko adalah, apapun yang terjadi situasi di dalam diri kita adalah tetap bahagia. Kita perlu memahami cara merencanakan sesuatu dengan menyediakan beberapa paket perencanaan. Plan A, plan B, plan C dan seterusnya. Jadi bilamana plan A tidak dapat terealisasi kita dengan cepat bisa beralih ke Plan B. Sehingga nanti pilihannya adalah berpindah dari satu kebahagiaan ke kebahagiaan lain.


Manajemen risiko dapat dipelajari dari usia dini. Hal ini dapat dilatih secara terus menerus. Jadi disaat kita keliru dalam merencanakan sesuatu, di kemudian hari kita bisa mengganti strategi perencanaan agar lebih matang.

Contoh bila kita merencanakan bermain dan membawa bekal yang kurang. Saat itu kita mendapati risikonya adalah kita jadi perlu mengeluarkan uang untuk membeli makanan. Dari hal ini kita dapat mempelajari bahwa selanjutnya kita perlu membawa bekal yang cukup.


Ketidaksiapan akan mengurangi kebahagiaan. Sehingga kita perlu belajar untuk bersiap di segala situasi. - Dodik Mariyanto.


Menurut Pak Dodik dan Ibu Septi tiga kunci dalam manajemen risiko adalah pola pikir (Mindset), action step (perencanaan) dan cara penyampaianya (delivery method). Kemampuan manajemen risiko ini perlu dilatih terus menerus hingga kita terbiasa dan mampu tetap bahagia dalam keadaan apapun.


3. Menjaga Asupan Makanan Agar Tetap Sehat dan Bergizi

Amunisi makanan yang sehat dan bergizi mempengaruhi kondisi kita seharian. Dengan memastikan kita selalu mengkonsumsi bahan makanan dengan gizi seimbang, menjaga kita tetap fit dan ceria.


Perhatikan asupan buah dan sayur juga air mineral yang cukup. Pilih juga makanan kesukaan yang membuat mood kita menjadi lebih baik.


Cukupkan makanan sesuai porsinya dan tepat waktu. Porsi yang cukup dan waktu yang konsisten juga membuat kita tidak mudah emosi karena rasa lapar.


4. Rutinkan Olah Raga Ringan

Ajaklah anak atau keluarga kita untuk melakukan olah raga ringan. Cukup jalan di sekeliling rumah, bersepeda di sekeliling komplek, atau olah raga lain yang sesuai prosedur keamanan di masa pandemi ini.


Bila tidak memungkinkan untuk keluar rumah, lakukanlah olah raga ringan secara virtual. Buka Youtube untuk mencari rekaman olah raga yang bisa dilakukan di dalam rumah, seperti Yoga atau aerobik.


Bisa juga ikuti kelas-kelas olah raga virtual yang diadakan di beberapa regional, seperti regional Tangsel yang mengadakan Zumba bersama melalui aplikasi Zoom.


Olah raga rutin mampu juga memperbaiki mood, apalagi bila dilakukan bersama-sama.


5. Baca Berita Terkait Virus Covid19 Secukupnya Saja

Betul sih kita sangat membutuhkan banyak informasi terkait update Covid19 ini. Tapi bacalah secukupnya, dan perhatikan sumber bacaan kita. Pilih saluran-saluran resmi yang menyajikan sumber netral dan terpercaya. Juga batasi untuk tidak berlarut-larut membaca berita yang berisi muatan negatif.


Jadilah selektif untuk memahami berita mana yang bisa jadi Hoax dan tidak bertanggung jawab. Cukupkan diri kita untuk mendapatkan asupan berita yang berisi solusi dan anjuran yang membawa efek positif untuk diri kita.


6. Sadari Keceriaan Itu Bisa Diciptakan

Sering banyak orang keliru tentang makna ceria dan bahagia. Bahagiaku kalau aku jalan-jalan ke Mall. Bahagiaku kalau aku wisata ke luar negeri. Aku ceria kalau aku kuliner di restoran kekinian, dan masih banyak lagi syarat kita untuk bahagia. Hal inilah yang justru membatasi diri kita untuk merasa bahagia. Kenapa? Karena bila terjadi syarat tersebut, kita akan merasa tidak bahagia, pengap, bosan, hampa.


Pernah suatu ketika di kelas Matrikulasi saya bertanya pada Pak Dodik Mariyanto. "Pak bagaimana cara agar saya bisa jadi Ibu yang berbahagia di dalam rumah? "

Saat itu Pak Dodik menjawab dengan santai, "Kalau mau bahagia bahagia saja, tanpa tapi."


Ibu baru yang awalnya merasa butuh wejangan saat itu seketika terkena selfplak.


Ya, saat ini kita terlalu fokus pada apa yang membuat kita bahagia. Kita terlalu sibuk mencari apa itu arti bahagia dan cara bahagia.


Waktu berlalu menghantarkan kita sampai ke saat ini, masa pandemi. Hal ini mengingatkan lagi betapa sibuknya kita mencari cara untuk berbahagia di dalam rumah.


Sejatinya kita perlu menyadari, bahagia itu ada di dalam pikiran kita, bahagia bisa kita ciptakan. Sesuai dengan tulisan Bunda Septi yang seakan memberi pengingat bagi kita semua.


BAHAGIA itu DICIPTAKAN


Ketika pandemi datang,

semua merasa tertantang,

Kami yang biasanya berpetualang,

Kini harus diam dan tenang,


Tapi ingat, kita semua berhak bahagia,


Bahagia itu tidak ditunggu ya sayang,

Bahagia itu diciptakan,

Hanya dengan mengubah cara pandang,

Hidupmu akan terasa lebih nyaman


Salatiga, September 2020


Dariku yang ingin melihatmu bahagia selalu

- Septi Peni Wulandani


Nah, mari kita mulai ciptakan kebahagiaan dan keceriaan kita yuk!


7. Berbagi Keceriaan Berbagi Kebahagiaan

Sebagai makhluk sosial kita tetap membutuhkan interaksi dengan orang lain. Pembatasan sosial yang kita rasakan saat ini tentu memerlukan solusi. Salah satunya bermedia sosial.

Penggunaan media sosial dengan bijak mampu menjadi solusi untuk berinteraksi. Bagikanlah keceriaan, bagilah kebahagiaan.


Kenapa? Karena keceriaan dan kebahagiaan ini mampu menular.

Bagikanlah ide-ide menarik juga ide bermain bersama ananda sebagai inspirasi bagi yang lain. Sehingga setiap orang tua yang menemani anaknya di rumah, tidak mati gaya. Sehingga setiap anak yang menemani orang tuanya, bisa berbagi cerita dan ceria bersama.

Salah satu caranya bisa dengan ikutan aksi seru September Ceria yang diusung oleh Ibu Profesional. Baca cerita lengkap dan ketentuannya di sini ya!


90 views0 comments

Comments


bottom of page