Tidak menyangka akhirnya saya memberanikan diri juga mendaftar sebagai fasilitator di matrikulasi batch #6 ini. Setelah di batch sebelumnya, saya sempat gagal mendaftar karena telat mendapat surat ijin dari suami. Alhamdulillah kini akhirnya saya sudah menjadi bagian dari tim yang luar biasa.
Bukan hanya karena bisa bertemu dengan teman-teman punggawa dari Komunitas Ibu Profesional regional lainnya, namun juga karena berkesempatan membersamai teman-teman matrikulan di kelas SSJP Jateng 1.
Masih terasa dag dig dug - nya jantung ini saat observer mengabari kalau sebentar lagi saya akan dimasukkan ke grup kelas. Bingung bagaimana menghangatkan suasana, membayangkan respon mereka. Beberapa pikiran negatif muncul, namun seketika juga lenyap. Awesome! Hanya itu yang terlintas ketika akhirnya berjumpa dengan SSJP Ladies, begitu saya menyebutnya. Aktif, penuh semangat dan luar biasa.
Memang tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Begitu juga kenapa baru di batch ini akhirnya saya berhasil menjadi fasilitator. Seperti sebuah sentilan dari Tuhan atas produktivitas saya yang semakin menurun akhir-akhir ini. Menceburkan diri di kelas matrikulasi bersama matrikulan yang penuh semangat telah membangunkan saya dari "tidur" yang berkepanjangan. Membuat saya kembali mengingat-ingat resolusi yang saya buat di awal tahun 2018; fokus untuk berbagi dan melayani.
Saya bersyukur dipertemukan dengan SSJP ladies yang meski masih jadi 'anak baru'nya IIP, namun semangat berbagi dan melayaninya luar biasa. Untuk menjalin kebersamaan dan sense of belonging antar peserta, saya meminta mereka untuk membuat yel-yel. Tak dinyana mereka sangat antusias, hingga akhirnya tercapailah kesepakatan yel-yel kelas yang membara.
SSJP Jateng 1, Semangat Sampai Jadi Profesional. We love, we share, we serve. Yesss
Sepertinya jika yel-yel hanya dituliskan dalam bentuk ketikan chat, semangat membaranya kurang teralirkan. Akhirnya di sesi pengenalan Google Classroom yang nantinya akan dijadikan ruang belajar kami, saya meminta para SSJP Ladies untuk menyetorkan video yel-yel terbaik mereka. Awalnya saya ragu apakah mereka mau mengerjakan challenge yang tak wajib ini, namun ternyata hampir semua mengirimkan video terbaik mereka. Ini beberapa di antaranya:
Saat memberikan feedback untuk video-video yang disetorkan, hati saya rasanya meleleh. Melihat semangat mereka, melihat antusiasnya mereka, melihat kreatifitas mereka. Saya optimis akan melihat generasi-generasi hebat terlahir dari tangan-tangan perempuan-perempuan hebat ini. Perempuan-perempuan dengan berbagai karakter, latar belakang sosial, pendidikan dan profesi ini bersatu dalam satu komunitas besar bernama Ibu Profesional, demi satu cita; menjadi ibu dan perempuan yang berkualitas.
Semua Guru, Semua Murid
Menjadi fasilitator membuat saya semakin memahami hal tersebut. Bahwa di kelas ini tidak ada yang paling, yang ada hanyalah saling. Saling berbagi, saling melayani, saling menebar inspirasi, saling menguatkan, saling mendukung. Mereka tak hanya sekedar teman dan keluarga baru, namun juga guru-guru baru untuk saya. Banyak kisah dan catatan hidup bertebaran di ruang kelas, dari seorang survivor cancer, para ibu yang sedang menanti buah hati, ibu dengan special needs children, blogger dengan keterbatasan pendengaran dan masih banyak lagi cerita unik dan spesial lainnya.
Aah, ternyata begini rasanya jadi fasilitator... belum juga masuk ke sesi utama perkuliahan matrikulasi. Namun sudah banyak hal yang saya dapatkan dan pelajari. Terima kasih Ibu Profesional yang telah memberikan kesempatan keren ini kepada saya, terima kasih SSJP Ladies untuk jalinan persahabatan dan persaudaraan baru yang luar biasa. Mari bertumbuh bersama tiga bulan ke depan...
Salam semangat untuk para fasilitator dan peserta matrikulasi regional lainnya...
With love,
Marita Ningtyas
A Proud Facilitator
Comments