“Bunda, istrinya teman ayah beberapa waktu yang lalu meninggal dunia. Kabarnya, sakit kanker payudara dan diketahui belum lama, lho. Padahal usianya lumayan masih muda, belum ada 40 tahun.”
Malam itu suamiku menyampaikan satu kabar duka yang cukup membuat saya ngelus dada. Saya paham, persoalan usia memang mutlak di tangan Tuhan. Tapi kehilangan sahabat, apalagi orang terdekat, tentu butuh waktu lebih untuk dapat menyesuaikan diri.
Sebenarnya kanker payudara bukanlah penyakit langka, telinga kita sudah akrab mendengarnya. Tetapi, ketika kematian menjadi akhir dari penderitaan yang dirasakan, tentu membuat siapapun ngilu mengenalnya.
Mengenal Kanker Payudara
Kanker payudara, adalah penyakit yang menempati urutan pertama dan menjadi penyebab kematian terbesar pada wanita di Indonesia. Bahkan organisasi kesehatan dunia, WHO meramalkan Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah pasien kanker payudara hingga tujuh kali lipat.
Coba bayangkan, bukankah ini sangat mengerikan?
Sebenarnya kanker payudara sama seperti kanker lain pada umumnya. Kanker payudara terbentuk ketika sel di dalam payudara tumbuh tidak normal dan menjadi tidak terkendali.
Sel kanker ini bisa tumbuh di mana saja, seperti di kelenjar lobulus atau kelenjar yang menghasilkan susu, di kelenjar duktus atau kelenjar yang membawa air susu, di kelenjar puting susu, bisa juga di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara.
Gejala Kanker Payudara
Kanker payudara dapat ditandai dengan adanya benjolan di bagian payudara, dapat kecil maupun besar. Meskipun tidak semua benjolan di payudara itu kanker, maka dari itu kita perlu rajin melakukan pemeriksaan.
Gejala lain kanker payudara adalah terjadi perubahan tekstur kulit payudara menjadi bersisik atau sangat kering, kulit di payudara menebal, dan terkadang juga terasa gatal.
Gejala dapat disertai dengan keluarnya cairan dari puting mulai dari bening, keruh mirip susu padahal sedang tidak menyusui, kuning, hijau, atau kemerahan.
Pada penderita kanker payudara juga bisa muncul lesung pipit, tapi harus diwaspadai. Ini beda dengan lesung pipit yang di pipi, ya. Ini terjadi karena sel kanker menyebabkan penumpukan cairan getah bening di payudara hingga menyebabkan kulit bengkak, berlesung bahkan bisa berlubang.
Pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar ketiak juga bisa menjadi gejala awal kanker payudara, lho. Bisa jadi, tempat pertama kali yang disinggahi adalah kelenjar getah bening ini.
Nyeri payudara juga bisa menjadi tanda berikutnya. Perubahan pada sel-sel kulit memicu rasa sakit, nyeri saat ditekan dan ketidaknyamanan. Bahkan beberapa penderita sempat mengeluhkan adanya rasa panas seperti terbakar.
Selanjutnya adalah puting susu tenggelam, jadi yang bahaya bukan hanya manusia saja. Puting tenggelam juga berbahaya, jadi kita harus senantiasa waspada.
Kemudian pada payudara kulit kelihatan kemerahan atau ungu memar, atau kebiruan, padahal tidak merasa pernah terbentur, kita harus segera memeriksakan diri.
Terakhir adalah pembengkakan payudara dan kulit disekitar payudara juga terasa kencang. Kita harus memberikan perhatian lebih, jika pembengkakan payudara disertai dengan perbedaan warna, bentuk dan ukuran dari kedua belah payudara.
Penyebab Kanker Payudara
Sebenarnya penyebab kanker payudara ini belum diketahui secara pasti, tapi para ahli berpendapat hal ini berkaitan dengan multifaktor, artinya banyak kemungkinan penyebab yang menjadi pemicu perubahan gen (mutasi gen).
Yuk kita cek, apa saja faktor pemicu mutasi gen yang dapat merubahnya menjadi sel ganas hingga bisa mengancam kehidupan wanita.
Berikut inilah berbagai faktor penyebabnya, seperti memiliki riwayat kanker payudara, faktor genetik, faktor usia, faktor jenis kelamin, riwayat benjolan jinak atau FAM (fibro adenoma Mamae), paparan sinar radiasi (termasuk radiasi dari perangkat elektronik seperti HP dan komputer, obesitas, pengaruh hormon estrogen (penggunaan kontrasepsi hormonal), terapi pengganti hormon atau terapi sulih hormon, gaya hidup, wanita yang belum pernah hamil, kebiasaan merokok, kurangnya mengkonsumsi phytoestrogen, kebiasaan makan di malam hari, mengkonsumsi makanan penyebab kanker seperti makanan yang diolah dengan cara dibakar makanan kaleng makanan acar makanan yang diasinkan minuman bersoda minuman beralkohol dan lain sebagainya.
Ternyata banyak sekali ya penyebabnya. Yuk, kita renungkan sejenak. Apakah dari sekian banyak faktor penyebab itu ada satu atau bahkan lebih faktor yang ada pada diri kita? Semoga tidak ada ya.
Tindakan Pencegahan dari Kanker Payudara
Sepertinya kita tidak bisa lagi mengesampingkan begitu saja satu pepata bijak ini, “Lebih baik mencegah daripada mengobati.”
Pasalnya tidak hanya menyakitkan, kanker payudara ini juga membutuhkan biaya pengobatan yang cukup mahal. Sudahlah begitu, prosentase kesembuhannya pun tidak bisa dijamin.
Berikut ini ada beberapa tindakan yang bisa kita lakukan untuk mencegah ganasnya serangan kanker payudara ini, yuk kita cek!
1. Menjaga berat badan.
2. Mengkonsumsi makanan sehat seperti, buah, sayuran, kacang-kacangan seperti kedelai, minyak sehat dan antioksidan tinggi, dan hindari sosis, daging berlemak, krim, mentega, margarin dan minyak.
3. Rutin berolahraga, selama 2 jam 30 menit perminggu.
4. Jangan merokok.
5. Stop minuman beralkohol.
6. Menyusui. Karena menyusui terbukti membantu menurunkan risiko kanker payudara hingga 22%.
7. Batasi penggunaan terapi hormon.
8. Hindari paparan radiasi.
9. Hentikan konsumsi pil KB. Sebenarnya ini relatif, ya. Pada usia di atas 35 tahun risikonya meningkat, tetapi pada usia kurang dari 35 tahun risikonya pun kecil. Apalagi jika mengkonsumsi pil KB di atas usia 35 tahun dan merokok, risikonya lebih tinggi lagi.
10. Lakukan sadari. Pemeriksaan payudara sendiri atau sadari adalah cara skrining atau penapisan awal yang bisa dilakukan setiap wanita di rumah masing-masing.
Makanan yang Dapat Mencegah Tumbuhnya Kanker Payudara
Selain berbagai tindakan di atas, berikut ini ada informasi tentang jenis sayuran yang dapat mencegah tumbuhnya kanker payudara. Yuk, kita cek !
1. Sayuran berbonggol seperti kembang kol, sawi hijau atau caisim, brokoli dan kubis hijau. Sayuran ini tinggi antioksidan, seperti vitamin C, E, K dan tinggi glukosinolat, yaitu senyawa yang diduga mampu mencegah kanker.
2. Sayuran berdaun hijau gelap yang menanfakan tinggi antioksidan seperti bayam, brokoli, asparagus, lobak dan kol hijau.
3. Makanan yang mengandung karotenoid, yaitu zat pewarna orange, kuning atau merah pada huah dan sayuran, seperti wortel, tomat, kol, apricot dan ubi jalar. Makanan ini dapat mencegah kanker payudara karea tinggi vitamin A, lutein, beta karoten dan likopen, zat yang dapat menangkal radikal bebas.
4. Makanan yang mengandung apigenin, yaitu jenis antioksidan flavonoid dalam buah, sayur dan herbal tertentu yang memiliki sifat anti radang. Seperti pada seledri, teh chamomile, bayam, kemangi, dan ketumbar.
5. Makanan tinggi asam lemak omega 3 yang berfungsi meningkatkan imunitas tubuh. Misalnya pada ikan salmon, ikan sarden, minyak ikan cod, kacang kenari dan minyak kacang.
6. Makanan yang mengandung lignan dan saponin yaitu senyawa polifenol yang bersifat melawan radikal bebas. Terdapat pada kacang merah, kacang polong dan nangka.
7. Biji-bijian utuh yang mengandung karbohidrat komplek, fitokimia, serat vitamin dan mineral, seperti pada beras merah, beras hitam, gandum, jagung, sorgum.
8. Kedelai yang memiliki kandungan protein, serat, zat besi, kalsium dan isoflavon.
9. Kesembilan, buah beri seperi blueberry, stroberi dan rasberry karena mengandung senyawa polifenol yang sangat tinggi.
***
Disusun oleh tim Manmedkomnas Ibu Profesional
Penulis: Kak Ami
Desain: Kak Wenny
Comments