Suatu hari salah satu teman saya membawa anak semata wayangnya menghadiri acara wajib di kantor. Anak yang lucu, gembul, lincah, dengan warna bibir “indah” ungu kebiruan. “Lipstik anakmu apik, Mba. Pakai merk apa?” tanya satu teman lainnya yang disambung berbagai macam pertanyaan dan komentar miring yang lain, “masih kecil kok dimake-upin.”
Beda, saya dekati bocah cantik berusia belum genap 5 tahun itu. Sambil mengajaknya bermain, saya amati kuku tangan dan kakinya. Ya, saya temukan warna berbeda dari kebanyakan kuku lainnya, warna kuku bocah ini serupa dengan warna bibirnya yang biru keunguan. Rasa penasaran ditambah kepedulian pada teman memaksa saya bertanya, “Mba, putranya apakah baik-baik saja ?” Tangisnya pecah, dia memeluk sambil berkata, “Anakku gak pakai lipstick, Mba. dia sakit jantung sejak lahir.”
Beda lagi dengan cerita teman lain yang menyampaikan bahwa keponakannya juga terdiagnosa penyakit jantung bawaan dan meninggal beberapa hari setelah operasi, saat itu usianya belum genap 3 tahun.
Saya yakin, bukan saya saja yang tergetar hatinya mendengar dua kisah mengharukan di atas. Siapapun pasti hancur saat tahu, buah hati terdiagnosa penyakit jantung. Penyakit yang tak terkira akhir penderitaannya. Dan ternyata, dari kedua kisah di atas kita jadi tahu bahwa penyakit jantung tidak hanya diderita lansia atau orang dewasa. Bahkan, sebelum lahir seorang anak bisa mengalaminya atau dalam bahasa sederhananya sering disebut sebagai penyakit jantung bawaan. Pada kesempatan ini tepatdi hari jantung sedunia, kita akan coba belajar bersama tentang penyakit jantung bawaan ini.
Apa itu penyakit jantung bawaan?
Penyakit jantung bawaan adalah cacat lahir, terjadi ketika bayi lahir dengan jantung yang belum terbentuk dengan baik. Ada banyak jenis penyakit jantung bawaan. Beberapa tidak rumit dan tidak memerlukan perawatan apa pun, sementara beberapa lainnya bisa sangat serius dan memerlukan banyak prosedur pembedahan yang membutuhkan waktu cukup lama. Misalnya, katup jantung bayi mungkin tidak terbentuk dengan benar atau mungkin ada lubang di antara bilik jantungnya.
Apa penyebab penyakit jantung bawaan?
Dalam kebanyakan kasus, penyakit jantung bawaan disebabkan oleh karena perkembangan awal janin yang tidak sempurna. Beberapa di antaranya disebabkan oleh gen atau kromosom yang salah. Namun secara pasti, penyebab belum berkembangnya jantung janin secara normal ini masih belum cukup dimengerti.
Dalam suatu penelitian mengungkap bahwa bayi yang lahir dengan riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung bawaan, ibu menderita diabetes selama kehamilan, atau ibu yang mengonsumsi obat tertentu saat hamil (antikoagulan atau antiepilepsi), meningkatkan risiko bagi bayi untuk terkena penyakit jantung bawaan.
Bagaimana penyakit jantung bawaan terdeteksi?
Saat ini dengan USG yang dilakukan selama ibu hamil bisa digunakan untuk mengetahui beberapa masalah jantung bawaan (biasanya pada pemindaian 20 minggu), tetapi kadang-kadang tidak ditemukan sampai setelah bayi lahir. Setelah lahir untuk menentukan kondisi ini, bayi atau anak akan dilakukan serangkaian pemeriksaan dan tes jantung termasuk ekokardiogram, elektrokardiogram, rontgen dada atau MRI, tes untuk mengukur oksigen dalam darah, atau kateterisasi.
Apa saja gejala penyakit jantung bawaan?
Terkadang penyakit jantung bawaan tidak menimbulkan gejala apapun. Tetapi dapat dicurigai pada bayi baru lahir jika:
· kulit, bibir, atau kuku mereka berwarna biru (sianosis)
· bernafas dengan sangat cepat
· sirkulasi peredaran tidak lancar atau tidak baik
· kaki, pergelangan kaki, tangan, perut atau kulit di sekitar mata bengkak
· pertambahan berat badan yang tidak sesuai atau cenderungkurang
· dokter dapat mendengar murmur jantung
Pada anak yang lebih besar, gejala penyakit jantung bawaan meliputi:
· mudah lelah atau menjadi sangat lelah dan sesak saat berolahraga
· pingsan selama atau setelah berolahraga
· tidak bisa mengikuti aktivitas teman
· mudah terkena infeksi, khususnya di area dada
· tidak tumbuh dengan baik
Bagaimana perawatan penyakit jantung bawaan?
Bayi atau anak dengan penyakit jantung bawaan akan dirawat oleh ahli jantung dan jika perlu ahli bedah jantung anak. Dan, bisa jadi penderita jantung bawaan akan memerlukan waktu seumur hidup untuk terus melakukan konsultasi pada specialist tersebut.
Bentuk perawatan penyakit jantung bawaan tergantung tingkat keparahan penyakit. Beberapa masalah jantung bawaan tidak memerlukan pengobatan apapun. Misalnya, lubang kecil di jantung biasanya kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya seiring pertumbuhannya menjadi dewasa. Terkadang obat-obatan dapat digunakan untuk memperbaiki cara kerja jantung atau untuk menurunkan tekanan darah.
Namun, beberapa cacat jantung hanya dapat diperbaiki dengan menggunakan kateterisasi jantung, yaitu dengan cara memasukkan tabung tipis ke jantung dan instrumen kecil digunakan untuk memperbaiki cacat tersebut.
Dalam kasus yang lebih serius, operasi jantung mungkin diperlukan. Terkadang bayi dapat menjalani operasi jantung saat mereka masih dalam kandungan. Jika cacatnya sangat serius, transplantasi jantung mungkin satu-satunya pilihan.
Apakah anak dapat hidup dengan penyakit jantung bawaan
· Banyak bayi yang lahir dengan penyakit jantung bawaan dapat terus menjalani kehidupan normal. Namun, mereka mungkin perlu untuk terus berkonsultasi pada ahli jantung untuk memantau kondisi. Tentunya, mereka membutuhkan perawatan secara teratur.
· Anak-anak dengan penyakit jantung bawaan juga perlu menghindari beberapa aktivitas fisik yang berat saat mereka tumbuh dewasa. Dokter specialist yang memantau akan memberi tahu apa yang bisa dan tidak bisa anak-anak lakukan.
· Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah upaya mencegah infeksi pada penderita, karena ini sngat berbahaya bagi jantung mereka. Oleh sebab itu, harus segera menemui dokter untuk melakukan pemeriksa ketika memiliki tanda-tanda infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan.
· Penderita harus diberi support dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut, karena bakteri dapat menyebar dari mulut ke jantung.
Комментарии