Ibu Profesional itu komunitas apa sih? Ibu Septi itu siapa? Saya kerap menerima pertanyaan semacam ini. Ibu Septi yang merupakan founder Ibu Profesional dan Institut Ibu Profesional, memang tidak ingin mempersonifikasi forum yang digagasnya.
Bahkan, jarimatika yang lebih awal digagasnya pun, sudah tidak identik dengan ibu septi. Ibu Septi ingin forum ini terus hidup, meski kelak beliau sudah tidak ada. Maka ibu septi terus mendukung dan mengapresiasi para member agar semakin bermunculan sosok-sosok teladan ibu profesional.
Berkali-kali saya melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan ibu septi. Kenapa sih mesti harus bertemu? Padahal selama ini bisa komunikasi via Whatsapp.
Jika teman-teman pernah mengamati riwayat para ilmuwan, alim ulama. Maka pasti teman-teman akan menemukan bahwa perjalanan menemui Guru, akan membawa keberkahan tersendiri. Itu pula yang saya rasakan.
Bandung, Tangerang, Bogor, Jakarta. Ibu Septi sempat berkunjung ke kota-kota tersebut. Tapi saya belum berhasil menemuinya. Saat ada kesempatan untuk menemui beliau di salatiga, saya langsung bergegas ambil kesempatan tersebut. Meski saya hanya punya waktu seharian, tanpa menginap. Padahal perjalanan cianjur salatiga, tentulah memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang tak sedikit, tapi surprisingly... ada rejekinya.
(Belajar langsung ke Founder IbuProfesional)
Kamis, 15 Februari 2018, saya berangkat dari cianjur, transit di bandung beberapa jam, lalu lanjut ke salatiga. Saya tiba di Salatiga hari Jum'at, 16 Februari 2018 pukul 06.30. Perjalanan saya ke Salatiga merupakan moment besar di tahun 2018 ini. Karena, inilah kali pertama saya bepergian jauh sendirian. Makasih suamiku... :D
Di perjalanan, saya banyak meresapi tantangan yang dihadapi. Berusaha mengubahnya menjadi peluang. Berusaha menemukan hikmah.
Sampai di salatiga, sahabat baru saya menjemput dan menemani saya keliling salatiga. Alhamdulillah, meski baru kali pertama bertemu, tapi karena sudah ada dalam satu lingkaran dan frekuensi yang sama, maka kami bisa nyaman satu sama lain.
(Saya dan Mba Yusnita)
Acara pertama di Salatiga adalah Sarapan! Setelah istirahat, dan bersih-bersih di Masjid Kauman Salatiga, saya diajak sarapan bubur khas salatiga. Setiap daerah memang memiliki cita rasa dan keunikannya masing-masing. Bubur yang saya santap di salatiga, teksturnya mirip lontong. Lotong tapi bubur, bubur tapi lontong. Hihihi... begitulah pokoknya. Lalu disiram kuah yang manis gurih dan diberi toping ayam suwir, seledri, bawang goreng, bawang daun, kacang kedelai, kerupuk. Jika suka boleh tambah telur rebus, sate usus, ati ampela atau gorengan. Tapi saya tidak. Perutnya gak kuat kalau harus diisi terlalu berat. :D
(Bubur Khas Salatiga)
Setelah sarapan, Kami langsung meluncur ke Lokasi Milad Ibu Profesional 6 tahun di Gedung DPRD Salatiga. Alhamdulillah tepat waktu, dan acara belum dibuka. Saya langsung berkenalan dengan teman-teman yang ditemui sambil memperkenalkan diri, Dan... respon pertama adalah, "Mba Chika?! Ini aku Sukeng..!!! Masya Allah... akhirnya ketemu offline yaa..."
Bahagia sekali, karena biasanya kami hanya berkomunikasi via whatsapp saja. Setelah acara milad selesai, ada sesi kelas kecil: Bullet Journal dan Crafting. Saya pilih Bullet Journal, karena memang sedang menekuni itu.
(Saya yang merem.. :DD dan Mba Anita yg stylish)
Alhamdulillah bertemu dengan mba Anita yang penuh semangat berbagi tentang Bullet Journal. Pengalamannya sebagai sekretaris di perusahaan besar membawa semangat, bahwa semua ibu itu perlu belajar mengelola waktu dan kegiatan melalui bullet journal.
(Handout nya lengkap banget)
Pasca kelas Bullet Journal selesai, dibentuk Whatsapp Group sebagai forum berbagi dan inspirasi untuk memulai bullet journaling. Bosen gak nambah whatsapp group? Ahahahah... enggak dong yaa... kan udah makin cekatan. Aamiin... >.<
Kegiatan selanjutnya adalah, private coaching dengan Ibu Septi. Alhamdulillah, akhirnya bisa berkunjung ke rumah Ibu, makan siang bareng ditemani mba Ilva dan keluarga. Kemudian non stop cerita dan konsultasi aneka macam topik, hingga waktunya pulang tiba.
Alhamdulillah, kunjungan ke salatiga tanpa menginap ini penuh makna dan hikmah. Insyaa Allah berkunjung kembali dan menginap, seminggu di salatiga, wajib nih.. :D
Terima kasih pada Suami tercinta yang di tahun 2018 ini semakin mendukung istrinya untuk terus belajar, menekuni passion, memperbaiki diri dan meningkatkan kapasitas diri. :*
Comments