Perpustakaan UIN Mataram Gandeng Ibu Inklusif: Belajar Kecakapan Digital, Bukan Sekadar Scrolling
- Media Komunikasi IP
- 1 day ago
- 2 min read
Mataram, 17 Oktober 2025. Siapa bilang literasi hanya tentang membaca buku? Hari ini, Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram membuktikan bahwa literasi juga berarti bisa “melek digital”. Bersama komunitas Ibu Inklusif Ibu Profesional, mereka mengadakan seminar interaktif bertajuk “Kecakapan Digital Bukan Sekadar Scrolling”.
Acara yang digelar di Ruang Meeting Gedung Perpustakaan UIN Mataram ini berlangsung hangat sejak dimulai pukul 08.30 hingga 11.00 WITA. Acara yang berfokus pada pentingnya literasi dan kecakapan digital ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Literasi Ilmiah. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Perpustakaan UIN Mataram.

Menjadi digital native ternyata tidak otomatis membuat seseorang cakap digital. Sebagai narasumber utama, Wulan Ayu Utami, Leader dari Ibu Inklusif yang juga seorang Kreator Digital membawakan materi yang menekankan bahwa kecakapan digital jauh melampaui kemampuan berselancar di media sosial atau mengoperasikan aplikasi dasar. Dalam paparannya, disoroti bagaimana kecakapan digital mencakup kemampuan berpikir kritis, memilah informasi (anti-hoax), etika berinteraksi di dunia maya, hingga pemanfaatan teknologi untuk produktivitas akademik dan profesional.
"Mahasiswa saat ini adalah generasi yang tumbuh di era digital. Namun, kemampuan untuk hanya scrolling saja tidak cukup. Kecakapan digital yang sesungguhnya adalah bagaimana mahasiswa mampu menggunakan teknologi secara cerdas, aman, dan produktif," ujar perwakilan Ibu Inklusif dalam sesi seminar. "Kami berharap, wawasan ini dapat mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi konsumen digital, tetapi juga produsen konten yang bertanggung jawab dan memanfaatkan teknologi sebagai alat pengembangan diri yang inklusif."
Kepala Perpustakaan UIN Mataram, Dr. Jamaludin, S.Ag, M.Ed dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. "Literasi tidak hanya terbatas pada buku cetak, tetapi juga literasi digital. Bagaimana teknologi dipegang sesuai kecakapan agar melahirkan manfaat bukan justru mematikan kemampuan karena tidak memiliki kecakapan digital dalam pengelolaannya.
Kolaborasi dengan Ibu Inklusif ini sangat relevan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan abad ke-21. Perpustakaan berkomitmen untuk terus mengembangkan pendidikan literasi dan peningkatan sumber daya menuju generasi unggul" jelas beliau.
Sesi tanya jawab jadi salah satu bagian paling seru. Para mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan seputar keamanan data pribadi, strategi belajar digital, dan cara mencari sumber informasi yang kredibel.

Kolaborasi antara UIN Mataram dan Ibu Inklusif ini diharapkan menjadi awal dari banyak kegiatan serupa. Mahasiswa tidak hanya diajak untuk melek teknologi, tapi juga belajar menjadi pribadi yang lebih peka, bijak, dan inklusif dalam dunia digital.
Karena pada akhirnya, dunia digital bukan tempat untuk sekadar scrolling tapi ruang luas untuk belajar, berkarya, dan membawa manfaat bagi sesama.
Comments