top of page

Semesta Karya Ibu Berdaya chapter Purwokerto



Bermula dari sebuah mimpi. Mimpi untuk berbuat sesuatu bagi lingkungan sekitar. Sebagai salah satu wujud syukur kami karena telah dipertemukan dengan komunitas Ibu Profesional dimana kami disini bisa mendapatkan banyak ilmu dan pengembangan diri sehingga menjadi seseorang yang baru.

Oleh karena itu, kami memikirkan bagaimana caranya agar ilmu yang telah kami dapatkan ini tidak hanya berhenti di kami saja. Menjadi tanggung jawab moral bagi kami agar ilmu yang kami dapatkan dapat kemudian bermanfaat banyak dan dapat dinikmati khalayak.

Sudah cukup lama sebetulnya kami mencoba merumuskan bagaimana agar ilmu kerumah tanggaan dan ilmu parenting ini bisa dinikmati lapisan masyarakat. Terutama bagi kaum marginal yang masih sulit tersentuh akses informasi.

Mencoba masuk mengedukasi secara langsung bukanlah pilihan tepat. Sangat sedikit ibu yang langsung tertarik belajar dengan cara seperti ini. Bahkan pengalaman beberapa kali hal seperti ini kurang membuahkan hasil.

Hingga kemudian dua bulan yang lalu kami mencoba sebuah gerakan yang baru yang Alhamdulillah mendapat sambutan yang cukup hangat dari kaum ibu.

Gerakan ini kami namakan "Semesta Karya Ibu Berdaya". Tujuan dari gerakan ini adalah bagaimana menggugah kesadaran para ibu. Bahwa seorang ibu tidak hanya cukup dalam ranah 3R (kasur, dapur, sumur)semata. Banyak hal yang bisa dilakukan seorang ibu agar bisa berdaya. Kita tidak pernah mendapatkan pendidikan bagaiamana menjadi seorang ibu atau seorang istri. Kita tidak perrnah tahu ilmu-ilmu manajemen rumah tangga. Yang ternyata penting dan harus dikuasai seorang istri. Kita tidak pernah diajarkan tentang bagaimana cara mendidik anak yang baik, padahal hal ini lah yang menjadi tanggung jawab besar seorang ibu. Sebagai tonggak sebuah peradaban. Bahkan tak banyak dari para ibu yang menyadari hal ini.

Inilah yang kemudian menjadi tujuan besar dari program ini. Penyadaran peran kepada perempuan terutama para ibu. Bahwa ada tanggung jawab besar dibalik peran nya di rumah.

Dalam hal ini, mengingat, memperhatikan dan melihat potensi kekuatan regional wilayah Purwokerto. Kemudian juga mengamati serta menyadari potensi kekuatan member wilayah kami, maka kami memutuskan untuk membuat program penyadaran berupa pelatihan pelatihan craft pada ibu. Kampanye ini menyasar para ibu yang biasa menunggu anaknya disekolah TK atau PAUD. Mengapa? Banyak ibu yang harus menunggu anaknya yang masih belajar sekolah di TK dan PAUD. Para ibu ini tidak bisa beranjak kemana mana kecuali menunggu anaknya di depan pintu kelas. Sayang sekali waktu sebanyak dua atau tiga jam ini di isi para ibu hanya dengan merumpi dan sejenisnya tanpa melakukan sesuatu yang produktif.

Kami ingin melakukan penyadaran bahwa sayang sekali lo waktu sebanyak itu digunakan untuk hal yang kurang produktif. Sebetulnya banyak kok yang bisa dilakukan sambil menunggu anak anak di depan kelas. Salah satunya adalah dengan mengisi waktu dengan crafting seperti yang kami bawa.

Mengapa crafting?

Crafting adakah salah satu hal yang banyak diminati kaum ibu. Kami mengajarkan jenis keterampilan yang mudah dilakukan, dengan bahan yang juga mudah didapat dan murah. Bahkan ke depannya kami akan menggunakan seratu persen barang bekas sebagai bahan baku. Dan di member pun banyak teman teman yang berdomisili purwokerto yang pandai membuat craft serta bersedia menjadi tenaga relawan.



Tempat pertama yang kami kunjungi adalah PAUD Dlingo di Limpakuwus, Baturaden. Tempatnya lumayan jauh dari kota. Untuk menuju ke sana kami harus melewati desa dan menyebrangi hutan. Tempatnya yang jauh di pelosok tidak membuat kami patah semangat. Apalagi saat tiba disana para ibu menyambut kami dengan keramahan dan antusias untuk belajar.

Alhamdulillah kegiatan yang sudah berlangsung dua kali ini disambut antusias oleh peserta. Beberapa TK dan PAUD sudah mendaftarkan diri untuk dapat kami kunjungi.

Begitu pun ibu-ibu yang kami latih. Semua berhasil menyelesaikan kerajinan seperti yang dicontohkan. Bahjan pihak sekolah meminta kami untuk dapat rutin melakukan pelatihan serupa di sekolahnya.

Tambah bersemangat karena semua pelatihan yang kami berikan tidak berbayar alias gratis.

Di sela sela pembuatan kerajinan kami dapat berdiskusi dengan para ibu tentang anak anak mereka. Tentang pengasuhan, dan juga sedikit tentang manajemen rumah tangga.

Semoga hal kecil yang kami lakukan ini bisa memberikan dampak positif bagi kaum ibu.



142 views0 comments
bottom of page