Hangat. Itulah kesan suasana yang pertama kali dirasa saat berada di dapur tim matrikulasi yang digawangi manajer program, mbak Yani - IP Pacitan. Sosok ibu peri yang sudah dua kali menjadi Fasilitator di Matrikulasi batch# 3 dan #4, dan menjadi bagian yang mendampingi babat alas tumbuhnya beberapa IP regional di kawasan Jawa Timur Selatan. Yang kemudian memegang laju kendali program Matrikulasi di batch 5 dan 6. Ada pula sekretaris matrikulasi yaitu mbak Vita - IP Jakarta yang kompetensi portofolio sudah tampak cekatan didunia praktisi IT Terapan.
Persiapan pembukaan kelas matrikulasi 6 ini sudah digodhog jauh berbulan bulan sebelumnya. Dari penerapan jadwal kalender perkuliahan, perapian database, sistem jenjang fasilitator, open rekrutmen dan pelatihan fasilitator dan pelatihan observer kelas, sampai pembenahan sistem SOP kurikulum pembelajaran di dapur Institut sendiri.
Saya menjadi saksi bagaimana program belajar kelas Matrikulasi ini berjalan dari terlibat sejak menjadi peserta batch#1 (tahun 2016 +-145 peserta) yang dipandu langsung oleh Founder Ibu Profesional- Bu Septi Peni Wulandani, merangkap fasilitator di batch#2, memegang laju kapal Matrikulasi batch#3 dan #4, yang sungguh membuat takjub begitu berkembang dinamisnya komunitas ini. Keinginan selalu memudahkan para calon ibu dan para ibu untuk belajar borderless class - e learning, membuat tantangan ini menjadi batu loncatan perbaikan disetiap penyelenggaraan batch nya.
Sebelumnya saya ingat memori bersama sekjen, mbak Ike Pratiwi, kami harus terjaga didepan laptop di pukul 00.00 dini hari untuk membagi jatah kelas dan peserta yang semua serba manual, mrejengi ribuan data.. hehehe kalau diceritain membuat geli sendiri. Laptop hang, masih belum ada ada wifi, dan serba serbi lainnya, Yah karena dulu itu bisa jadi kefakiran ilmu dan sejauh ikhtiar terbaik kami memfasilitasi program ini yang mulai banyak dilirik. Kini, saya justru banyak belajar dari teman tim matrikulasi, ada Teh Ismi-IP Tangerang dibagian Manajer IT, dan ada mbak Ayu dibagian Keuangan. Aplikasi Ibu Profesional pun masih terus digarap-disempurnakan demi memudahkan sistem pendaftaran.
Di setiap detik-detik pembukaan form pendaftaran matrikulasi, seluruh tim duduk memantau didepan laptop masing-masing memantau penambahan jumlah peserta yang hanya dalam hitungan detik sudah bisa bertambah ratusan pendaftar. Dan batch 6 ini rekor quick count tercepat, hanya dalam 1,5 jam saja kuota 1500 peserta terisi penuh.
Satu hal yang saya rasakan selalu ada, Bu Septi selalu menjadi ibu yang membersamai disetiap proses kami belajar menyelenggarakan proses belajar ini. Sesekalipun ditinggal, sebenarnya sambil mengamati sejauh apa batas limit kami untuk disiapkan lemparan pelampung bantuan hehe. Selalu menjadi tempat rujukan disetiap kebingungan melanda, kebuntuan putusan, bahkan sampai hal teknis. Sampai tak jarang kami jadi merasa malu, haduh..harusnya saya yang melakukan ini itu. Ibu Septi itu memang serba bisa semua.
- saya belajar, menjadi ibu yang membersamai anak itu memang sebuah misi yang panjang. Never stop, because mission still alive. dan saya belajar banyak dari bersinggungan langsung dengan beliau di timnas ini.
Sehingga saya merasa kami tidak sibuk - merasa khawatir- ada tidaknya yang turut duduk belajar bersama kami, namun kami sibuk menyebarkan aura rasa bahagia dan nikmatnya belajar memperbaiki diri.
Sibuk membangun portofolio perbaikan diri,
Kelas Matrikulasi menjadi pintu gerbang menyamakan pandangan awal, value komunitas, dan personal, latihan konsisten dan komitmen agar proses belajar berlangsung lancar, baik dan progresif. Jika dirasa cocok belajar bersama kami silakan, jika tidak, akan kami bantu mencari wadah belajar yang lebih pas.
Kepada seluruh sahabat perempuan, terimakasih atas animo yang luar biasa dipendaftaran matrikulasi batch 6 ini, selamat menanti informasi verifikasi data dan kelas pra matrikulasi. Selamat belajar dan siapkan kesungguhan mental, karena masuk dalam 1500 peserta itu sudah merupakan kesempatan yang sayang untuk disia-siakan.
We love to learn.
Salam Ibu Profesional
tangan keringat dingin, ikut deg2an, dan langsung bayangin balai sarbini, ya mbak hehe
ikutan mules, berasa nuggu detik-detik melahirkan. tegang. kebanyang animo yang begitu besar untuk ambil bagian dan belajar menjadi ibu profesional. beberapa hari ke belakang, grup kota, sudah ramai menunggu pintu gerbang pendaftaran dibuka.
Kebayang banyak dan serunya peserta yang kalau duduk satu ruangan, hall/auditorium terbesar di jakarta selatan pun kalah jumlah seatnya. hehehe. Kebayang betapa serunya duduk di belakang layar hall itu untuk menggodok perkuliahan nan ketjeh. Semoga menjadi ladang amal ya mbaaaaa...