Oleh : Tim Media Komunikasi IP Semarang
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga semua IPers dalam keadaan sehat dan diberikan keberkahan.
Nah, di masa pandemi seperti sekarang ini,
parno nggak sih kita kalau mau keluar rumah atau berinteraksi dengan orang ?
Banyak sekali berita dampak tentang virus covid-19 dari tukang sayur yang jadi penyebar virus Corona, hingga para pemudik daerah tertentu yang bisa menyarbarkan virus dll. Ketakutan yang menghantui pemikiran kita ini berimbas pada perilaku masyarakat yang malah tidak sesuai misalkan ada tenaga naskes yang diusir dari kost sampai tenaga naskes yang meninggal dunia ditolak dimakamkan didaerah tertentu.
Nah sebenarnya apa sih yang perlu kita waspadai tapi tidak perlu paranoid yang malah mendzolimi orang lain ?
Alhamdulillah pada hari Senin, 13 April 2020 Ibu Profesional Semarang menggagas agenda sosialisasi untuk meredam kepanikan para ibu. Kita mengadakan Kulgram yang menghadirkan narasumber dari member IP Semarang sendiri yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan yaitu Dokter Nurika Amalina.
Dengan pemaparan material yang jelas disertai tanya jawab sangat membantu menjawab kepanikan para member. Tetapi tidak menurunkan tingkat kewaspadaan kita terhadap virus corona ini. Karena bagaimanapun kita seorang ibu memegang peranan penting dalam keluarga untuk melindungi suami dan anak-anak tercinta.
Adakah yang penasaran apa saja yang dibahas di Kulgram ini? Baik saya akan memaparkan sedikit cuplikanya.
Jaga diri dan keluarga dari penularan virus ini.
Upaya-upaya pencegahan yang dapat dilakukan :
✅Physical Distancing (menjaga jarak kurang lebih 2 m, tidak mendatangi keramaian)
✅Membiasakan cuci tangan dengan sabun.
✅Memakai masker, bila harus keluar rumah.
✅Etika Batuk : tutupi mulut dan hidung saat batuk/bersin dengan lengan bagian dalam atau dengan tissue.
✅ Bersihkan dan disinfeksi permukaan dan benda yang sering disentuh.
Apakah covid itu menular lewat airborne atau lewat droplet?
Covid menular melalui droplet.
Pernah WHO merilis kalau bisa menular lewat airborne. Lalu diklarifikasi oleh WHO sendiri, bahwa risiko itu (penularan lewat airborne) hanya untuk tindakan medis yg menghasilkan aerosol (intubasi, dll).
Jadi, Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara.
Bagaimana mendeteksi sesak pada anak yg sebagai gejala covid.?
Soalnya kalau anak panas nafasnya cenderung cepat.
Kriteria sesak napas anak anak memang berbeda dengan dewasa mbak Oky
Pasien anak dengan batuk atau kesulitan bernapas, ditambah setidaknya satu dari
berikut ini:
- sianosis sentral atau SpO2 <90%;
- distres pernapasan berat (seperti mendengkur, tarikan dinding dada yang berat);
- tanda pneumonia berat: ketidakmampuan menyusui atau minum, letargi atau
penurunan kesadaran, atau kejang.
- Tanda lain dari pneumonia yaitu: tarikan dinding dada, takipnea :<2 bulan, ≥60x/menit;
2–11 bulan, ≥50x/menit;
1–5 tahun, ≥40x/menit;
>5 tahun, ≥30x/menit.
Jika memang ada batuk dan sesak nafas, Dilihat dinding dada nya ada tarikan dinding dada nya atau gak? Sama dihitung laju pernapasannya satu menit.
Semoga Cuplikan Kulgram ini bisa bermanfaat untuk semua IPers dimanapun kalian berada yah. Jika ingin file PDF nya kami dengan senang hati membaginya bisa langsung kontak yah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Comments