top of page

GapTek berubah MelTek setelah bergabung di IIP

Siapa saya dahulu sebelum masuk komunitas Ibu Profesional ini. Gaptek alias Gagap Tehnologi menjadi warna cerita saya di kesehariaan. Bersuami seorang TI kadang menjadi syukur sekaligus kesal saya sendiri. Bagaimana tidak, saya yang dari dahulu sangat menyukai dunia design digital namun harus telan ludah saat tantangan ilmu masih sangat minim. Alih-alih ingin belajar dengan suami, biasanya yang didapat penjelasan njlimet bin mumet yang berujung pada putus asa.

Sejak tahun 2016, IP Bekasi menginisiasi adanya rumbel TI betapa berbinarnya mata saya. Bukan karena saya yang akan jadi mentornya melainkan saya akan ikut menjadi salah satu anggotanya. Saya Ingin belajar dunia digital karena tuntutan anak-anak dan tentunya minat saya sendiri. Maka Sejak awal berdiri rumbel ini, tak pernah saya melewatkan ilmu demi ilmu yang disampaikan. Mba lulu Maknun sang mentor yang baik hati serta penyabar mengajarkan pembuatan gform yang mudah untuk mengumpulkan data dan di sesi selanjutnya adalah pembuatan E-flyer dengan menggunakan ppt dan canva, waahh ini tambah berbinar mata saya.

Dari 2 materi ini saya perdalam sendiri, Trial error pasti terjadi tapi dari sana saya paham dimana letak kesalahan saya.

Sampai akhirnya kesempatan menjadi fasilitator bunsay datang. Rekapan data dalam bentuk google drive menjadi "makanan sehari-hari", Membuat Gform setiap awal materi, membuat rekapan dan melaporkannya ke pusat, semuanya dalam bentuk digital bukan? Seperti gayung bersambut, ilmu tentang Gform dan E flyer semakin sering saya gunakan dalam kesehariaan.


Tantangan saya naikkan dengan membuat design pin dan juga mug untuk souvenir kelulusan kelas matrikulasi batch#3. Bahagianya melihat hasil karya sendiri dipajang pada mug untuk minum kopi di sore hari :D

Tantangan berikutnya hadir, saat saya dipercaya memegang database foundation pre matrikulasi batch#5. Sebanyak 6000 lebih data masuk, bukan angka yang kecil tentunya untuk dapat dikirim ke IP Regional masing- masing. Dan tetiba.. taraaaa, 1100 data raib di bulan kedua. Dari sini saya belajar lagi, bahwa semua data harus saya salin terlebih dahulu. Kembali saya belajar cara menyimpan data dengan baik seperti apa. Sungguh pengalaman yang mahal hehehe... bagaimana saya selama 2 malam harus berusaha mencari data yang hilang tersebut menjadi utuh kembali seperti semula.


Matrikulasi batch#5 berlalu, saat rumbel TI membutuhkan mentor untuk kelas pemula dengan topik cara membuat gform dan E flyer maka saya pun memberanikan diri.

Berbekal dengan seringnya trial n error, bahasan yang saya berikan bukan hanya seputar tehnisnya saja namun juga tips dan trik supaya teman-teman pemula tidak mengalami apa yang saya alami.


alhamdulillah... ilmu yang sedikit itu dapat saya bagi ke teman-teman yang lainnya, sambil saya terus menggali tentang dunia digital ini beserta aplikasi terbaru apa yang bisa saya manfaatkan demi menunjang pekerjaan harian saya sebagai fasil, leader, & manager operasional. Sampai akhirnya saya menemukan aplikasi yang bernama mentimeter. Aplikasi ini saya temukan saat saya merasa perlu ada warna yang saya berikan saat mengisi kelas sekretariat komunitas di Leader Camp 2018. Hal ini sekaligus sebagai bahan mengumpulkan survei data tentang tantangan yang dihadapi para sekretaris IP Regional.

Dengan Izin partner saya mba Ike, saya tampilkan aplikasi ini di sela pemaparan materi, dan alhamdulillah.... seruuu tampilan hasil surveinya. Jika dibandingkan gform, mentimeter lebih ringan dan mudah digunakan serta yang membuat menarik adalah tampilan responsesnya yang lebih beragam.


Rasanya berkah mengenal komunitas ini, selain sekarang suami lebih mengenal istrinya hobby ngoprek hihihi... anak-anak juga melihat ibunya berproses mempelajari sesuatu. Bahwa belajar itu tidak mengenal usia, selama ada kemauan disitu insyALLAH diberi jalan. Teladan ini yang saya harapkan dapat direkam ketiga anak saya kelak, semoga...




65 views0 comments
bottom of page