Sekitar 2 pekan yg lalu tepatnya 18 februari 2018, Garatif mendapatkan kesempatan emas menjadi mitra lokal bekasi chapter 20 pada event besar "Rumah sains Ilma" dengan tajuk Indonesia Main Sains. Saya dan suami menyebutnya acara dg persiapan terkilat yg pernah kami garap :D
Karena hanya satu minggu 3 hatri waktu efektif yg tersisa untuk melaksanakan acara tersebut.
Dimulai dengan colekan teman di facebook, beranda pak Muzi Marpaung tetiba mengumumkan mundurnya mitra lokal bekasi. Sedang tanggal sudah sangat mepet, tersisa 2 pekan saja. Tanpa pikir panjang saya iyakan. Tak selang berpa lama, email aturan dan tatacara dikirimkan. Ternyata jumlah kapasitas yg diminta diluar bayangan saya, masyALLAH....
200 Pesera, 10 Relawan lokal, Tempat yg dapat menampung peserta dg Free dan perlengkapan yg mereka ajukan. Sempat berpikir, haruskah saya mundur dengan jumlah peserta yg jumbo ini??
Sungguh semua hanya karena kemudahan ALLAH SWT semata, 3 hari pertama saya dan suami berkeliling mencari sekolah yg bersedia menampung dan memberikan fasilitasnya dengan cuma-cuma. Tidak mudah ternyata di Bekasi, yg notabene memiliki beberapa sekolah elit. Namun tak patah arang, semangat mencari sambil terus memompa idealis yg hanya ingin ilmu ini dapat disampaikan sesuai niat awal sang konseptor pak muzi marpaung, yaitu memberikan seluas-luasnya ilmu sains untuk bisa dijangkau banyak kalangan.
Alhamdulillah.. atas bantuan seorang teman, akhirnya didapatlah sekolah islam dg nama NUFA ISLAMIC EDUCATION CENTER yg letaknya hampir 3 km dari rumah kami untuk menerima proposal sesuai kesepakatan. Belum samp[ai disitu, karena selanjutnya adalah proses mengumpulkan peserta. 50 pendamping dengan status guru, ataupun fasilitator serta 150 siswa usia SD kelas 3 - 5. Mengingat 3 anak kami HS dan beberapa teman HSers juga ingin ikut maka akhirnya saya putuskan 48org untuk siswa dan guru tempat acara, 50 untuk komunitas HS dan sejenisnya, selebihnya saya bagi untuk dhuafa dan sekolah SD Negri.
Pendaftaran dalam waktu 3 hari ternyta sudah fullseat, sampai saya dan suami akhirnya harus mensortir siapa saja yg berhak ambil bagian dalam acara ini. Beruntung peserta bisa memenuhi kuota yg tadinya dibayangan saya sangat sulit untuk mengumpulkan massa sebanyak itu dalam waktu 3 hari.
Tantangan berikutnya muncul pada relawan lokal, yaa... ini salah satu tugas kami. Mencari relawan sebanyak 10 org yg siap membantu saat hari H. Waktu yg sangat mepet menyebabkan beberapa teman yg biasanya bisa saya andalkan ternyata tidak bisa karena sudah ada agenda. Alhasil beberapa rekanan di lintas komunitas harus disambangi melalui japrian. Sampai H-2 relawan belum terkumpul 10, kuota yg diminta dari pak muzi agency :(
Namun lagi-lagi, keajaiban itu muncul saat diri sudah merasa tawakkal. Orang baru dari teman lama tetiba mengajukan diri sampai akhirnya terkumpul pas di angka 10.
Apakah selesai? Ternyata belum, pihak sekolah meminta kami untuk ikut memikirkan biaya operasional saat acara, seperti biaya kebersihan untuk OB, Upah lembur sang satpam outsourching serta pengadaaan makan siang untuk para guru sekolah hihihi... Solusi yg kami tawarkan adalah dengan membuka stand bazzar karena pak muzi marpaung tidak mengizinkan adanya sponsor uang disetiap acaranya supaya tidak dimanfaatkan "kepentingan" sebagian orang.
Harap-harap cemas melanda, bayangkan .. promosi tentang stand bazzar ini baru kami buat H-5 fiuuhhh... saat long wiken para keluarga sibuk menjelajah ke kota lain diluar bekasi, kami... masih sedang mencari sang penyew bazzar :D #Lebaymodeon
Alhamdulillahnya lagi, ibu ketua komite sekolah yg akan kami gunakan termasuk yg sangat pengertian. Walau akhirnya bazzar dari kami tidak membuahkan hasil tapi ternyata dari pihak sekolah sudah mendapat 3 calon penyewa bazzar yeeaayyy..
Hingga akhirnya hari H tiba, semua dikerjakan berdua suami. Briefing para relawan lokal dilaksanakan 1 jam sebelum acara dimulai. Oh iya tantangan terakhir adalah hari H hujan deras dari dini hari masyALLAH.. InsyALLAH berkah.
Pukul 09.00 wib acara dimulai, antusias yg sangat luar biasa yg kami dapat dari para peserta. Ini yg selalu menguatkan saya setiap kali membuat acara, bahwa wajah sumringah itu satu kekangenan yg menagih :)
Kembali ke soal acara, 10 eksperimen berhasil dilakukan. Saya mengintip sesekali dari balik jendela bahwa sains merupakan mainan yg seru koq, tidak berat seperti kata DILAN #eehh
Bahan bisa didapat dg mudah dan murah. berikut beberapa cuplikannya :)
Di sini siswa dan pendamping ikut main dan larut dalam 10 eksperimen sains sederhana. Tidak lupa pembagian KIT dan buku dibagikan secara cuma-cuma. Inilah yg saya sangat salut, bahwa pak muzi marpaung dan team sudah tidak mengambil uang sepeser pun dari peserta, malah kaos untuk 10 relawan, buku 52 jenis eksperimen dan kit untuk peraga di rumah disediakan dai uang pribadinya sendiri masyALLAH..
Disinilah saya mendapat insight learning bahwa mereka yg sudah menemukan misi hidupnya sudah tidak mengejar materi semata namun ada misi yg ingin disampaikan yaitu kebermanfaatan untuk umat tabarakallahu...
Acara ditutup pas pukul 12.00 wib, setelah seluruh rangkaian eksperimen ditutup dg operasi semut dan foto bersama, maka tuntaslah acara Indonesia Main Sains Chapter 20 Bekasi.
Lalu dilanjutkan makan siang bersama dg nasi bungkus heehhe...
Tiada kalimat yg dapat terucapselain bersyukur atas terselenggaranya acara ini dengan baik, walaupun saya yakin ada kekurangan di sana-sini. Legaaaaa... yeeayy..
Sekian cerita kali ini, semoga dapat menginspirasi teman-teman semua ;)
Comentários