top of page

Milad IIP Surabaya Raya, Keren, Sukses, Berkah!

Updated: Jan 10, 2018



Milad IIP Surabaya Raya..


Keren, Sukses, Berkah..


Itulah yel-yel yang menjadi penyemangat kami sebagai panitia Milad IIP Surabaya.

Narasumber dari workshop ini tidak lain adalah inisator dan juga founder dari Institut Ibu Profesional yaitu Bapak Dodik Mariyanto dan Ibu Septi Peni Wulandani. Waahh, saya pribadi tentunya jadi happy banget karena bisa bertemu beliau berdua secara langsung.



Kebetulan kami, panitia, mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Ibu dan Bapak sehari sebelum acara berlangsung. Ibu Septi maa syaa Allah humble sekali dan Bapak Dodik yang lebih unpredictable lagi ternyata lucu banget euy! Selama lebih kurang 1,5 jam kami ngobrol, Pak Dodik selalu menjawab curhatan panitia dengan sangat jenaka namun masuk akal dan solutif. Double strike banget lah jadi panitia IIP bisa dapet private lesson sebelum hari H. Hehehe..


Ada satu pelajaran bagus banget yang saya dapatkan dari Bapak Dodik dan Ibu Septi yang dijadikannya sebagai prinsip dalam menyelenggarakan sebuah event yaitu jangan melakukan evaluasi pasca acara. Jika memang ingin mencatat kekurangan, kelebihan maupun saran lebih baik dicatat sendiri lalu simpan. Jangan pernah di buka lagi. Boleh di buka pada saat penyelenggaraan event selanjutnya sebagai sebuah saran untuk kepanitiaan berikutnya.


Kenapa kok tidak boleh melakukan evaluasi pasca acara?


Hal ini adalah untuk menghindari adanya luapan sakit hati ke teman lainnya ataupun sikap menyalahkan. Karena penyelenggaraan event sifatnya adalah untuk berbahagia. Sehingga kita harus menjalaninya dengan suka cita, baik sebelum event terselenggara hingga event selesai. Jadi kekurangan pada tim harus di terima dengan legowo. Nggak boleh saling nyalahin, agar persaudaraan tetap terjalin indah. Heuheuheu


Wejangan tersebut mengingatkan saya dengan isi ceramah Jalaluddin Rumi yang ada di buku Fihi Ma Fihi. Dalam buku tersebut menyatakan bahwa seberapapun dalamnya kita menggali baik buruk sikap dan sifat seseorang, kita tidak akan pernah benar-benar mengenalnya. Karena sifat dan sikap itu adalah artifisial. Sehingga kenalilah ia karena memang dia adalah saudara kita, bukan karena sifatnya ataupun sikapnya. Maa syaa Allah, baiknya Allah ngasi saya contoh dari isi ceramah tersebut dari Pak Dodik. Alhamdulillah.


Baiklah, kembali ke soal menyoal milad.


Untuk persiapan milad, kami melakukan persiapan sekitar 4 bulan yang lalu dan rasanya bahagia banget karena banyak yang mengapresiasi acara tersebut. Banyak dari peserta yang menyampaikan apresiasinya di grup wa Technical Meeting Workshop, melalui komen di IG dan bahkan ada yang japri fasil workshopnya langsung. Maa syaa Allah, bahagianya.

Suasana workshop berlangsung dengan santai, riuh dan penuh tawa karena Bapak Dodik memang benar-benar lucu. Selama workshop, tentunya peserta tidak hanya sekedar datang, duduk, mendengarkan, bertanya. Namun peserta juga melakukan praktik langsung mengenai Family Strategic Planning (FSP). Tentunya apa yang dipraktikkan belum benar-benar matang, mengingat waktu workshop yang hanya sebentar. Tapi prinsip menjalankan FSP itu sendiri sudah dijelaskan panjang kali lebar oleh Pak Dodik. Yang pasti kata Pak Dodik, apa yang diutarakan oleh beliau saat workshop tidak akan sesuai untuk keluarga yang menganut prinsip ‘menjalani seperti air mengalir’.



Dalam acara milad ini, juga ada acara serah terima jabatan juga. Ceritanya our beloved leader, Mbak Fardha, sudah naik tahta jadi super senior dan tongkat estafet leader sudah digantikan dengan Mbak Ainun (selamat ya Ummi’ Ainun, semoga dimudahkan Allah dalam mengemban amanah).


Oh iya, pada saat acara workshop kemarin juga kami menayangkan film pendek persembahan dari IIP Surabaya. Filmnya bisa ditonton disini nih. Jangan lupa ditonton yaa..


Menjadi Panitia

Menjadi panitia di IIP Surabaya merupakan pengalaman pertama saya menjadi panitia sungguhan. Maklumi aja ya saya ini tidak pernah berorganisasi sehingga pengalaman berogranisasi saya masih nol puthul. Walaupun pernah jadi panitia, itupun hanya sebatas sebagai panitia ospek jurusan. Hahaha..


Kebetulan dalam kepanitiaan ini saya menjadi PJ untuk panitia pubdekdok. Dan sejujurnya ketika saya menunjuk diri jadi PJ Pubdekdok saya ini seperti bayi baru lahir yang nggak tau apa-apa. Tapi emang dasar saya sukanya ngebonek, saya trobos saja. Karena saya ingin benar-benar belajar dan alhamdulillah saya mendapatkan banyak sekali pengalaman dari mbak-mbak senior.


Mungkin saya perlu nulis nih, apa aja sih yang harus dipersiapkan oleh panitia pubdekdok (sombooonngg, sombooonngg). Wkwkwk. Nggak kok! Saya cuma happy aja karena dapet pengalaman baru. Alhamdulillah.


Melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk mbak-mbak ku yang syantiek dan baik hati, karena udah ngasi kesempatan untuk berkontribusi menjadi panitia milad IIP Surabaya. Maapin kalau ada yang kurang-kurang. Jangan kapok-kapok jadiin saya panitia lagi. Hahhaha..


134 views0 comments
bottom of page