top of page

Mimpi Tentang Keluarga Yang Menyejukkan Mata

"Ketika api harapan kau nyalakan dalam hatimu, setitik demi setitik cahaya akan datang menghampiri. Dan tiba-tiba menjadi benderanglah jalanmu"


Tantangan pertama yang ingin saya selesaikan adalah tentang diri saya sendiri. Sebab; "For the things to change, you must change first". Ketika kita berharap ada perubahan dari lingkungan sekitar, maka kita harus siap berubah menjadi lebih baik terlebih dahulu. Pertanyaanya, apa yang ingin saya ubah dari diri saya?


Saya berharap setahun kedepan saya mampu memperbaiki caya saya berkomunikasi terhadap pasangan & anak menjadi lebih baik & dipenuhi dengan kasih sayang. Saya berharap keluarga kami akan diselimuti dengan atmosfir kasih sayang, keluarga yang menyejukkan bagi mata yang memandangnya.


"Saya meyakini kasih sayang & cara komunikasi yang benar adalah kunci untuk mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik."



Sungguh saya sedih melihat kondisi di sekitar saya tinggal. Kenakalan anak & remaja, hubungan antar anggota keluarga yang tidak harmonis, perselingkuhan dll. Dalam pandangan saya, hasil renungan setelah banyak mendengar & mengamati, sesungguhnya akar masalahnya adalah dari komunikasi yang tidak berjalan dengan benar, sehingga pesan kasih sayang orangtua-anak, suami-istri, antar saudara, tidak tersampaikan. Bukannya kasih sayang itu tidak ada, namun kasih sayang itu tidak diungkapkan atau bahkan dikomunikasikan dengan cara yang salah.


Dalam budaya lingkungan di sekitar saya, sangat jarang saya jumpai ekspresi-ekspresi kasih sayang yang eksplisit antara orangtua-anak. Mereka membuktikan, namun tidak mengucapkan, artinya orangtua banyak berjuang bahkan berkorban demi anak, suami untuk istri, ini tidak diragukan lagi, namun mereka sangat jarang mengungkapkannya dengan perbuatan & perkataan yang lugas. "Nak, bapak sayang kamu", "Ibu sayang kamu", kata itu bahkan belum pernah saya dengar keluar dari mulut orangtua saya, walaupun akhirnya ketika dewasa saya paham dengan sendirinya bahwa mereka mencintai & menyayangi saya. Namun saya membayangkan, andaikan dulu mereka melakukannya mungkin saya sudah menjadi pribadi yang jauh lebih mantap & tidak sempat terombang-ambing dalam kebingungan.


Kondisi tersebut, diperparah dengan 12 gaya komunikasi orangtua ke anak yang salah, sehingga anak semakin merasa tidak dihargai & disayangi, kemudian nilai dirinya menjadi rendah, konsep dirinya menjadi buruk, dan ini memicu perilaku kenakalan sebagai bentuk protes & balas dendam serta mencari perhatian yang tidak pada tempatnya. Bentuk kenakalannya bisa sangat beragam, mulai dari tidak mau mendengarkan orangtua, melawan,membolos, kabur dari rumah, miras, narkoba, seks bebas, kebut-kebutan, mencuri, pornografi, bahkan yang lebih parah homoseksual. Naudzubillahi min dzalik.


Beberapa kasus perceraian & perselingkuhan yang saya jumpai di lingkungan saya, sang wanita bercerita bahwa ia telah korbankan segala yang ia punya, ia berkorban melebihi kemampuannya, namun mengapa suami masih berselingkuh & meninggalkannya? Padahal mereka menikah atas dasar saling mencintai sebelumnya. Padahal ada anak-anak yang masih kecil, bahkan baru lahir. Dan lagi-lagi benang merah yang saya tarik adalah, mereka tidak membangun komunikasi sebagai fondasi saling percaya dengan kuat. Mereka tidak mengekspresikan kasih sayang dengan cara yang tepat & mampu dipahami oleh pasangan.


Perubahan ini akan saya mulai pertama sekali dari diri saya sendiri, kemudian lingkarannya akan melebar ke dalam keluarga inti, & saya berharap dapat membagi cahaya kasih sayang ini kepada keluarga & lingkungan sekitar, insyaAllah.


Jujur, saya belum menemukan ide bagaimana kelak memulai ini di lingkungan sekitar di luar keluarga inti kami, namun seperti kalimat yang saya tulis di paragraf pertama tulisan ini, maka itulah yang saya yakini. Kelak akan ada cahaya yang menuntun saya menyusuri jalannya, bi idznillah.






98 views2 comments
bottom of page