top of page

My Family My Priority

Masa kecil dulu, saya bercita-cita menjadi seorang guru dan sekolah hingga level tertinggi (baca S3). Beranjak remaja (setelah baligh) bercita-cita kelak bila berkeluarga dan memiliki anak akan mengasuh dan mengurus sendiri hingga menjadi anak-anak hebat dan shaleh/ah. Setidaknya impian itu membuat saya terus belajar dan bersemangat mempelajari berbagai keahlian terutama untuk hal yang saya sukai.


Seiring berlalunya waktu, satu per satu impian-impian kecil saya terwujud. Cita-cita bersekolah hingga jenjang tertinggi di bidang akademik terwujud di tahun 2016. Saya menyelesaikan S3 di bidang Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung setelah kurang lebih 5 tahun. Selama masa sekolah, lahirlah Asri Ahmad Fatih Ganeca, bayi laki-laki yang hadir setelah penantian 6 tahun melalui program hamil berbantu teknologi, inseminasi. Menyusul kehadiran Asri Ayesha Medina, bayi perempuan setahun berikutnya. Akhir masa sekolah (setelah sidang promosi Doktor), kabar bahagia mengiringi suka cita menjelang hari wisuda dengan kehamilan yang ketiga.


Satu cita-cita tercapai, dan cita-cita lainnya sedang berproses. Tertarik belajar parenting sejak kehamilan pertama dan kelahiran Fatih membawa saya mengenal Institut Ibu Profesional (IIP). Dorongan yang kuat memberikan pendidikan dan pengasuhan terbaik bagi Fatih membuat saya terus belajar dan bergabung di beberapa komunitas parenting secara online.


Berlatar belakang akademisi membuat saya memutuskan fokus belajar di IIP dan pamit di beberapa group komunitas parenting lainnya. Tahun 2016 sesaat setelah sekolah selesai dan kembali ke kampung halaman (Makassar) memantapkan hati mengajukan diri sebagai pengurus di IIP Wilayah Makassar. Alasannya agar kesempatan belajar lebih banyak dan bertemu langsung dengan founder IIP (Septi Peni Wulandani) peluangnya lebih besar.


Arti IIP bagi saya adalah ibarat universitas kehidupan. Apa yang dipelajari dapat langsung diaplikasikan ke keluarga (suami dan anak). Ilmu yang tidak hanya sekadar teori semata. Menerapkannya melatih diri menjadi pengamat. Mengamati tumbuh kembang, serta perilakunya sehingga aktivitas harian saat membersamainya menjadi lebih bermakna.


Komunitas IIP menjadikan saya sebagai bunda yang selalu belajar (update dan upgrade) dan berprinsip never stop learning. Komunitas IIP juga mengajarkan saya untuk selalu berbagi ilmu yang dimiliki, karena sejatinya berbagi berarti belajar kembali. Bermodalkan passion menulis, aktivitas berbagi saya tuangkan dalam tulisan dengan harapan setiap kata yang terangkai bermanfaat bagi yang membaca.


Hal berkesan dari IIP membuat saya memutuskan untuk memprioritaskan keluarga. Tahun 2018 merupakan momentum perubahan prioritas dari karir menjadi keluarga. Fokus saat ini adalah mendukung penuh suami meraih impian dan cita-citanya melanjutkan sekolah. Saat bersamaan, menggunakan waktu terbesar untuk membersamai ketiga balita saya (Fatih, Ayesha, dan Ajwah).




Tahun ini, mencukupkan diri dengan pencapaian pribadi yang telah diraih. Fokus mendukung dan membersamai keluarga meraih cita-cita dan harapannya. Dengan keyakinan bahwa apa yang akan mereka (suami dan anak) raih kelak adalah impian saya yang belum terwujud saat ini. Menerima konsekuensinya tentang perjalan karir yang akan biasa-biasa saja karena My Family My Priority.


180 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page