Sebenarnya ide untuk memberikan satu mukena untuk satu Masjid/ Mushollah adalah ide dari paksu. Saat itu paksu mengutarakan idenya untuk bikin CSR perusahaan kami dengan memberi mukena ke tempat ibadah. Bagi saya yang terkadang kelupaan tidak membawa mukena saat bepergian, ide memberikan mukena adalah ide bagus namun permasalahan mendasar adalah masih banyak tempat ibadah yang tidak menyediakan mukena yang layak pakai (bersih). Ada rasa sesal saat lupa tidak bawa mukena, dengan sangat terpaksa saya memakai mukena tersebut 😣. Dari pengalaman ini saya utarakan pada paksu bahwa mayoritas tempat ibadah itu menyediakan mukena dalam jumlah lebih dari cukup, yang dibutuhkan bukan jumlah mukenanya tetapi kebersihan mukena yang tersedia. Pernah beberapa kali kita ngasih mukena ke masjid & mushollah, Alhamdulillah terpakai tapi kebersihannya tidak terjaga.
Berdasar pengalaman tersebut kami ingin memberi mukena, menyucinya dan mengedukasi pentingnya pakaian yang suci (bersih) untuk beribadah. Jadi kalo diibaratkan dalam jual beli bukan jual putus tapi ada pelayanan pasca jual. Saat ini kami masih menggodok konsepnya, merancang pamflet yang akan ditempel di tempat ibadah, membikin budget yang diperlukan dan survey lokasi yang berhak menerima. Untuk hal terakhir dibutuhkan relawan yang sevisi untuk survey lokasi, mendistribusikan dan merawatnya. Mimpi saya di tiap kota ada minimal satu relawan.
Mengapa cuma satu bukan 3 atau lebih? Karena bagi saya konsistensi adalah kuncinya, yup konsistensi untuk merawat mukena2 tersebut agar tetap layak pakai. Bayangkan jika dalam satu kota / kabupaten ada 100 lokasi, itu berarti sudah ada 100 mukena yang didonasikan, perlu waktu dan tenaga ekstra jika belum menemukan relawan. Akan lebih mudah jika masyarakat telah teredukasi, kami tinggal mendonasikan dan mengontrol kondisi mukena tersebut.
Semoga impian saya untuk menyediakan mukena layak pakai bisa dimudahkan Allah SWT.
