Selalu takjub dengan lingkaran komunitas yang kami sekeluarga ikuti. Seringkali ada event-ilmu-kejadian yang selalu pas dengan kondisi kami sekeluarga. Termasuk tantangan dari @keluargapembaharu kali ini. #pohonsyukur 😍
Satu Value HsFamily yang selalu dilatih adalah penuh syukur. Biasanya saya dan anak-anak membuat jurnal syukur di buku harian masing-masing. Bertepatan dengan adanya tantangan #changemakerfamily, kenapa tidak disambut dengan antusias? 💃
.
.
Saya ceritakan event ini pada Evelyn dan Kirei, karena nisrin masih di salatiga. "Ei.. kita mau buat pohon syukur, coba cek ada bahan dan alat apa aja.."
Ternyata bahannya seputar cat dan krayon saja. Hmm.. lalu tanya lagi pada Evelyn, "jadi pohonnya kaya gimana nih?"
"Dicat aja bun, gampang.. gak banyak bahan"
.
Lalu kami cari dulu posisi yang cocok untuk si pohon syukur. Ternyata paling cocok hanya di dekat pintu kamar saya. Tidak terlalu lebar. Ceritanya pohonnya sejenis rambat dolar. Tumbuh tinggi dari rumah kami. Evelyn bertugas menyiapkan cat dan perlengkapannya. Dia juga yang meracik warna dan menentukan warnanya. Kirei bagian mengecat. Bunda bagian sketsa dan finishing.
.
.
"Daunnya gimana ei?"
"Aku dilukis, kirei ditempel."
😅 oke lah.. dua macam daun ya..
.
.
Semoga rambat dolar kami tumbuh menggapai langit penuh syukur.. 😊