top of page

Ruhkesuma (Rumah Hijau Keluarga Kusuma)


Sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) tidak terlepas dari pemenuhan gizi keluarga sehari-hari. Dari kebutuhan bumbu dapur, sayur mayur, lauk pauk menjadi catatan setiap hari untuk berbelanja dan kemudian dikonsumsi sehari-hari.

Sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) tidak terlepas dari pemenuhan gizi keluarga sehari-hari. Dari kebutuhan bumbu dapur, sayur mayur, lauk pauk menjadi catatan setiap hari untuk berbelanja dan kemudian dikonsumsi sehari-hari.

Sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) tidak terlepas dari pemenuhan gizi keluarga sehari-hari. Dari kebutuhan bumbu dapur, sayur mayur, lauk pauk menjadi catatan setiap hari untuk berbelanja dan kemudian dikonsumsi sehari-hari. Sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) tidak terlepas dari pemenuhan gizi keluarga sehari-hari. Dari kebutuhan bumbu dapur, sayur mayur, lauk pauk menjadi catatan setiap hari untuk berbelanja dan kemudian dikonsumsi sehari-hari.

Sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) tidak terlepas dari pemenuhan gizi keluarga sehari-hari. Dari kebutuhan bumbu dapur, sayur mayur, lauk pauk menjadi catatan setiap hari untuk berbelanja dan kemudian dikonsumsi sehari-hari. Sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) tidak terlepas dari pemenuhan gizi keluarga sehari-hari. Dari kebutuhan bumbu dapur, sayur mayur, lauk pauk menjadi catatan setiap hari untuk berbelanja dan kemudian dikonsumsi sehari-hari.


Berawal dari kegiatan Pappo, suami saya yang suka bercocok tanam. Biasanya satu hingga dua jam selalu meluangkan waktu untuk berkebun di pekarangan rumah. Saya, tidak terlalu tertarik, terkadang saya malah mengeluh karena waktu pappo dengan keluarga sedikit tersita.


Tanah di rumah kami berupa tanah rawa. Kondisi tanah yang tidak memungkinkan untuk ditanami inilah yang lumayan menyita waktu. Pappo membuat media tanam di polybag. Kami membeli tanahnya kepada peternak ayam. Tanah dimasukkan ke dalam polybag kemudian ditanami.


Tanaman yang pappo tanam di halaman rumah antara lain, cabe rawit, bawang merah, tomat, mangga, delima, durian, dan lain sebagainya. Tanaman yang sudah mulai bisa dipanen kala itu adalah cabe rawit.


Saat masa panen ini, saya merasa sangat terbantu. Apabila cabe habis, tinggal metik di halaman rumah. Saat harga cabe melambung tinggi, saya tidak perlu memikirkan itu. Aah.. terasa manfaatnya. Apalagi kalau tanaman lain sudah panen ya. Akhirnya, saya mulai memberikan motivasi kepada pappo untuk lebih semangat lagi menanam dan menambah koleksi tanaman lain.


Saat ini, dengan dukungan penuh dari saya, tanaman di halaman rumah semakin beragam. Dari kunyit, hingga jeruk limau. Tanaman yang sudah bisa dipanen pun bertambah. Ada cabe, bawang merah, tomat, serai, terong dan lain sebagainya.


Adanya tanaman-tanaman ini, kami termotivasi untuk bisa membuat pupuk sendiri, pupuk yg lebih menyuburkan dari bahan organik dan tentunya membuat hasil pertanian lebih aman dikonsumsi. Yup.. tanaman dari halaman sendiri akan lebih sehat dan terjamin kebersihannya. Kita sendiri yang menanam dan merawatnya. Pupuk ini biasa dibuat oleh pappo dari sisa-sisa bahan dapur. Mudah dan aman. Seperti dari cucian beras, cangkang telur, dan lain sebagainya. Terkadang kita agendakan untuk nonton youtube bersama bagaimana cara pembuatan pupuk alami. Aaah..romantis ya..hehe..quality time.. Bagi saya dengan rutinitas sebagai IRT, menyirami tanaman menjadi pengobat jenuh yang manjur.


Semangat bercocok tanam ini, kami tularkan juga kepada Ganesha. Anak laki-laki kami yang masih berusia 14 bulan. Kami sering mengajaknya untuk menyiram tanaman bersama. Melihat pappo nya menyiapkan media tanam, ataupun mulai memindahkan bibit ke dalam polibag.


Berkaca pada keluarga kami yang telah menikmati manfaat dari tanaman sayur dari halaman rumah sendiri, kami ingin keluarga lain pun bisa ikut mempraktekkan. Selain manfaat secara ekonomi, juga untuk manfaat kesehatan keluarga karena kualitas terjamin. Selebihnya, bisa mengajarkan kepada si kecil, generasi bintang mengenai budaya menanam dan mencegah global warming.


Berikut Projek kami ;

Nama Projek : Ruhkesuma (Rumah Hijau Keluarga Kusuma)

Program :

1. Tukar menukar bibit dengan tetangga atau teman

2. Budidaya tanaman sayur dan buah

3. Membagikan bibit tanaman


Crew :

1. Helmy Adhi Kusuma (Pappo)

2. Reni Nuraeni (Mammo)

3. Ganesha Begawan Arkanantha (Mas Gan)


Changemakerfamily#keluargakusuma#ruhkesuma








65 views0 comments
bottom of page