Obrolan tentang keinginan membawa garatif untuk bertandang ke tangerang sudah diajukan oleh mba noni dari beberapa bulan lalu, namun karena kesibukan masing-masing maka baru terealisasi tgl 20 januari 2018 kemarin. Bertepatan dengan kegiatan pembekalan LEADER CAMP 2018 yg mengharuskan saya ke depok, membuat schedule berubah. Suami akhirnya hanya berdua dengan izzam, anak tengah kami.
Persiapan keberangkatan sudah dilakukan, saya dan suami mengevaluasi apa yg kurang di kopdar kedua Workshop VR di rawa lumbu. Ternyata suami merasa kami harus memiliki sebuah alat yg dapat mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet. Maka router menjadi hal wajib yg harus dimiliki.
2 hari sebelumnya, router ini baru dipesan via shoopee dan bersyukur datang tepat waktu H-1 acara. Ujicoba dilakukan, dirasa sudah cukup memuaskan maka semua dikemas dalam satu tas. Sebelumnya, saya dan suami juga sempat berdiskusi tentang cardboard. Sebuah media utama dalam bermain VR. Saya dan suami sengaja memilih karton sebagai headset penunjangnya dg pertimbangan akan ada sesi melipat karton yg pastinya seruuuu.
Namun memang beberapa kali kami praktek dilapangan, banyak yg mengalami kendala. Alih-alih mengikat kerjasama orangtua dan anak tapi ternyata sang anak sudah melepaskan tanggungjawabnya ke para orangtuanya dan keriwehan pun terjadi. Atas dasar inilah, suami memberi saya masukan agar cardboard sudah dirakit dari rumah. Namun saya berpikir, anak usia 5th biasanya sangat menyukai sesi ini.
Sampailah di hari H, suami dan izzam berangkat pagi hari dengan bus. Jarak tempuh yg lumayan ditambah macet yg tak terprediksi menjadualkan keberangkatan 3 jam dari jam pertemuan.
Kali ini izzam yang saya mintakan untuk menjadi asisten sang bapak, karena mas fauzan masih masa pemulihan dari alergi yg lumayan parah selama sepekan.
Saya titipkan 2 anak yg lainnya pada eyang (ibu saya), karena pembekalan LC ini bersifat formal dan butuh fokus tinggi. Acara ini diisi oleh ibu septi dan pak dodik langsung, bonusnya ada mba enes ikutan mampir hehe...
Walau acara baru diagendakan pukul 13.00 WIB namun mengingat jarak tempuh Bekasi - Depok butuh 2,5jam menggunakan KRL maka saya memulai perjalanan pukul 09.00 WIB. Cerita tentang ini akan saya bagi di tulisan saya berikutnya.
Kembali ke acara WS Virtual Reality di tangerang, Suami sudah terlebih dahulu sampai di rumah dengan anak-anak. Saya baru touchdown pukul 19.30 WIB setelah mandi dan bebersih badan, saya sempatkan ngobrol dengan ketiga anak. Apa yg mereka lakukan, izzam sudah berhasil apa hari ini sebagai asisten bapaknya. Dan zidan si bungsu yg asik bercerita kisah upin-ipin yg dilihatnya di rumah eyang. Setelah sesi dongeng selesai, saya mencoba bertanya tentang kesannya hari ini.
Alhamdulillah.. peserta yg mendaftar ada 20 org namun karena cuaca mendung dan tempat acara adalah taman minim atap, maka hanya 15 orang yg dapat hadir. Dan terbukti kekhawatiran suami, sesi melipat karton menjadi molor karena beberapa peserta kerepotan mengikuti instruksi yg diberikan. Alhasil sesi ekspedisi yg kami sudah persiapkan hanya dapat terlaksana sekitar 40 menit. Pengalaman adalah guru yg berharga, dari sini kami bisa memperbaiki tahapan acara workshop VR ini. Beberapa aplikasi penunjang memang sudah kami berikan saat WS berlangsung seperti Google cardboard app, AAA VR cinema, Expedition dan Google street view. Namun utk ekspedition ini aplikasi yg sangat ingin kami tekankan. Dan bisa digali lebih luas lagi dari konten yg telah tersedia.
Aktivitas hari itu tidak sempat diabadikan, karena keterbatasan kemampuan suami menghandle sendiri semuanya. Tapi kami bersyukur, ada sedikit ilmu yg bisa dibagi sehingga lelah yg dirasa tak cukup berarti.

Pict taken from google
Comments