top of page

4 Tips Ampuh Mengelola Emosi Untuk Ibu




Kehidupan di era modern menyebabkan Ibu rentan stres. Disadari maupun tidak, seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula tantangan yang dihadapi oleh manusia, khususnya para Ibu. Dari segi fisik, pada dasarnya seorang wanita sudah dihadapkan pada tantangan sendiri berupa perubahan hormon di setiap fase kehidupan yang mereka alami, seperti menstruasi, hamil, pasca-melahirkan, sampai menopause. Dari segi psikis, wanita zaman sekarang dituntut untuk lebih cerdas supaya dapat berpikir kritis serta turut memecahkan berbagai jenis persoalan, baik di dalam rumah tangga maupun di lingkungan bersosialisasi.


Kadang, tingkah anak terutama di usia balita bisa bikin kesal ya, Bun. Nggak tahan, beberapa orang tua pun bisa emosi dibuatnya. Hmm, tapi coba tarik napas dalam-dalam, Bun. Coba yuk kelola emosi dengan lebih baik supaya nggak gampang marah saat anak bertingkah. Simak tips dibawah ini ya!

1. Kenali Emosi Diri

Kecerdasan mengelola emosi dapat dimulai dari mengidentifikasi perasaan yang kita rasakan. Secara garis besar, ada dua jenis emosi, yaitu emosi positif seperti perasaan gembira, puas, dan semangat, serta emosi negatif seperti marah, sedih, dan takut. Mengenali emosi akan membantu kita menyalurkannya dengan cara yang tepat.

2. Gunakan teknik XYZ untuk menyampaikan situasi emosional yang dirasakan

Ada suatu teknik untuk menyampaikan situasi emosional kita dengan cara yang tepat. Teknik ini dikenal dengan teknik XYZ.

Rumus yang digunakan adalah “Saya merasakan X jika Kamu melakukan Y dalam situasi Z”. Contoh, “Mama sedih kalau adik mencorat-coret tembok, padahal mama sudah membelikan buku gambar dan pensil warna untuk menggambar”.

Hal ini lebih baik dibandingkan menyalurkan emosi negatif kita dengan cara, “Mama kan sudah bilang jangan corat-coret tembok, kenapa sih kamu bandel banget?” Menyampaikan emosi dengan rumus XYZ akan memberikan kita waktu untuk berpikir sebelum berkata ataupun bertindak, sehingga dapat meminimalisir hal buruk yang mungkin ditimbulkan apabila kita bersikap reaktif.

3. Tarik napas dan menyingkir sejenak

Tingkah laku si kecil yang menjengkelkan memang bisa memicu orang tua mereasa kesal dan akhirnya emosi. Tapi jangan khawatir, Bunda bisa menghela napas lebih dulu dengan tujuan menenangkan diri. Kalau perlu, menyingkirlah sejenak dari anak, Bun. Setelah emosi stabil baru ajak anak bicara.

4. Tetap tersenyum & Berpikir Positif

Anak susah bisa diatur dan rewel kadang bisa bikin orang tua jengkel dan ingin marah-marah. Tetapi, Bunda bisa coba mengendalikan emosi dengan sabar dan tersenyum. Tahu nggak, Bun? tersenyum dapat membantu menurunkan tingkat stres lho. Berpikir positif bukanlah sesuatu yang mudah. Butuh latihan dalam berbagai skenario. Namun, hal ini akan banyak membantu untuk menghindarkan Mums dari berbagai prasangka atau kecemasan yang tidak diperlukan. (Rachma)

791 views0 comments
bottom of page