Sebagai mantan warga Bandung yang semasa bertumbuh memiliki ritual rutin berkunjung ke pasar buku palasari, pasar buku bekas cikapundung, hingga ke toko buku besar di area pertokoan, kepindahan saya ke Berau (sebuah kabupaten di Kalimantan Timur) untuk membersamai suami, cukup membuat saya merasa hampa. Kabupaten ini tidak memiliki pasar buku maupun toko buku besar sebagaimana semua itu ada di Bandung. Padahal, keberadaan buku dan perpustakaan adalah salah satu hiburan bagi saya.
Pernah suatu kali, saya berkunjung ke perpustakaan daerah di Tanjung Redeb, kecamatan tempat kami bermukim. Cukup bahagia saya dibuatnya, karena saat mengunjungi perpustakaan tersebut untuk pertama kali di tahun 2014, baik bangunan maupun koleksi bukunya masih dalam keadaan baru. Sayangnya saya harus patah hati karena saat itu tidak bisa meminjam buku dikarenakan fasilitas meminjam hanya diperuntukan bagi warga yg memiliki KTP dengan alamat Berau. Patah hati kedua adalah ketika saya ingin berkunjung, namun beberapakali perpustakaan tutup.. jam operasionalnya sungguh pendek. Di sisi lain, koleksi buku saya di rumah sangat terbatas, hal ini dikarenakan beratnya ongkos untuk mengirim segala barang, termasuk buku, dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan.
Bila kisah hubungan antara saya dan Buku dapat diterjemahkan menjadi sebuah lagu, mungkin saya akan memilih lagu “Kasih Tak Sampai” dari Padi untuk mewakilinya. Alhamdulillah, lagu ini sekarang tak lagi perlu diputar dalam memori otak, berkat jerih payah para abdi negara di perpustakaan nasional yg telah memberi terobosan baru, yg serupa bingkisan indah bagi saya. Bingkisan itu bernama: Ipusnas.
Ipusnas adalah sebuah aplikasi perpustakaan digital yg dikembangakan oleh tim dari Perpustakaan Nasional Indonesia. Mulanya saya ragu untuk mencobanya, namun setelah menginstall dan mencobanya, saya ingin segera bertemu pada para penggagas dan segala yg meluangkan waktu, tenaga dan pikiran hingga ipusnas ini terlahir. Banyak banyak terima kasih kepada para abdi negara ini, karena hasil karyanya telah membuat saya dan buku kembali dekat, tanpa perlu mengeluarkan ongkos. Semua koleksi buku di Ipusnas bisa diakses secara gratistististis!!!
Sebagaimana aplikasi lainnya, pertama kali aplikasi ini dijalankan, kita harus mendaftar terlebih dahulu, baik mendaftar menggunakan email atau menggunakan akun facebook. Saya gunakan akun facebook agar lebih praktis. Tidak berapa lama, aplikasi akan menampilkan koleksi bukunya. Pada bagian atas aplikasi terdapat beberapa icon fitur, juga pilihan untuk menampilkan buku berdasarkan kategori. Tidak lupa disediakan juga fitur pencarian buku berdasarkan kata kunci. Setelah menemukan buku yg kita cari, kita bisa klik sampul buku untuk mengetahui ketersediaannya, resume singkat, hingga berapa jumlah pembaca maupun review dari buku tersebut oleh pengguna. Fitur tambahan dari aplikasi ini adalah tersedianya koleksi bacaan pilihan Bapak presiden dan beberapa tokoh maupun institusi, yg disebut koleksi e-pusnas. Disamping itu, sepertiny aplikasi ini agak mengadaptasi pendekatan facebook untuk meningkatkan ‘engagement’ pengguna, karena aplikasi ini menyediakan sarana ‘pertemanan’ dengan pengguna lain, maupun menghadirkan ‘newsfeed’ yg menampilkan aktivitas pengguna lain terkait pilihan buku yg ditambahkan pada koleksi bacaannya.
Secara umum, aplikasi ini cukup memuaskan, tampilannya sederhana dan sangat ramah pengguna, hingga mudah digunakan. Hanya ada sedikit kekurangan, yaitu keharusan untuk mendaftar dua kali (daftar pertama untuk masuk aplikasi dan daftar kedua untuk mengakses e-pusnas), dan sepertinya pada gawai saya, pilihan untuk masuk menggunakan akun facebook tidak praktis karena sepertinya aplikasi ipusnas ini sedikit berkonflik dengan aplikasi facebook saya, akibatnya harus berkali kali memasukkan data log in agar berhasil masuk. Entah ini masalah pada gawai saya, pada aplikasi, atau pada koneksi internet. Namun kendala ini tidak terlalu mengganggu, karena begitu berhasil mengakses aplikasi ini, saya menjadi super bahagia. Sekali lagi, terima kasih banyak bagi tim ipusnas. Bravo!
Lalu apa dampak keberadaan ipunas pada keluarga saya? Kami yang berusaha membangun kedekatan dan mengedukasi anak melalui media buku berkualitas, amat sangat tertolong dengan keberadaan ipusnas. Saat mencoba aplikasi ini, satu buku karangan penulis rekomendasi kawan sudah saya unduh, dan Alkiva senang sekali ketika kami membaca bersama buku tersebut. Bila harus menuruti keinginan Al untuk membaca bersama, bisa jadi mulut saya berbusa busa dibuatnya, karena tak ada kata ingin selesai.
Comments