top of page

MENGASAH PROSES BERPIKIR

Berawal dari diskusi keluarga tentang kreativitas. Kami menemukan bahwa hal-hal yang mempengaruhi kreativitas seseorang adalah banyak mendengar, banyak melihat, banyak merasa, banyak bermain dan bahagia. Lima hal ini bisa mempengaruhi proses kreatif seseorang. Ketika seseorang mampu lebih banyak mendengar, melihat, merasa, bermain dan bahagia, maka energinya akan penuh dengan hal positif. Energi positif ini akan mempengaruhi proses berpikir sehingga muncul ide-ide kreatif dari dalam diri.


Proses berpikir ini, dijelaskan dalam Taksonomi Bloom menjadi dua tingkatan. LOTS (Lower Order Thingking Skills) dan HOTS (Higher Order Thingking Skills). Proses berpikir yang termasuk LOTS yaitu pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Sedangkan yang termasuk HOTS yakni analisa, sintesa dan evaluasi. Dua tingkatan ini tidak terpisahkan. Memasuki tingkatan HOTS, perlu melalui LOTS lebih dahulu. Pengetahuan, pemahaman dan penerapan menjadi landasan untuk sampai di tingkat berikutnya.  


www.al-maududy.com


Kemampuan seseorang untuk sampai di tingkat berpikir tinggi ini perlu dilatih. Dibiasakan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Ketika kami menemani proses belajar anak-anak, latihan berpikir ini terus dilakukan. Misalnya Putri, saat ini suka membuat kreasi. Awalnya, Putri melihat kain flanel. Lalu mempertanyakan tentang kain tersebut dan kegunaannya. Kemudian kami sama-sama mencari tahu jawabannya. Selanjutnya, kami pun sama-sama mencari ide kreasi yang bisa dibuat dari kain flanel. Putri pun memunculkan ide kreasinya hingga tercipta sebuah karya unik.


Bunga flanel karya Putri


Begitu pun dengan Yoga. Bermula dari melihat potongan-potongan lego. Kemudian bertanya dan mencari tahu tentang lego. Selanjutnya berpikir dan mencari ide, kreasi apa yang bisa dibuat dari lego. Yoga lalu  mewujudkan idenya dengan merangkai lego menjadi kreasi robot, mobil, rumah dan yang lainnya sesuai imajinasi yang dibayangkannya.


Mobil lego kreasi Yoga


Latihan-latihan berpikir ini terus kami usahakan ada dalam proses aktivitas keseharian. Pada titiknya, kejutan demi kejutan pun muncul dari anak-anak. Hasil kreativitas mereka sering membuat kami terpesona. Apa yang tidak ada dalam benak kami, ternyata bisa diwujudkan oleh anak-anak dengan keseruannya. Kertas kosong ukuran kecil pun menjadi sarana mereka untuk mencurahkan ide cemerlangnya.



Gambar seru karya Yoga


Proses-proses ini menumbuhkan semangat cinta berpikir dan terus kami bangun dalam keluarga. Orang tua dan anak sama-sama terpacu untuk melatih proses berpikirnya. Suasana yang kami bangun pun mendukung semua personilnya untuk ramah berpikir. Sumber informasi dan ruang-ruang disediakan sehingga proses cinta berpikir terus berlanjut.


Ketika anak-anak suka cita menjalani proses berpikir ini, maka mereka pun semakin termotivasi untuk berkarya. Di saat rasanya penuh kebahagiaan, di situlah kreasi indah tercipta. Cinta berpikir bukanlah mimpi. Ini sebuah proses seru yang mampu menciptakan karya-karya cemerlang dari ide yang terbayang. Dimulai dari bertanya, hingga menghasilkan karya.



Cinta berpikir



•Diyah Amalia•


Referensi berpikir :

Diskusi Review Materi 9 Kelas Fasilitator Nasional  Bunda Sayang IIP, 2017

Diskusi Review Materi 9 Kelas Bunda Sayang Koordinator, 2017

Diskusi tentang Tingkatan Berpikir di keluarga Baskom Team, 2017



111 views2 comments
bottom of page