top of page
  • Writer's pictureAdmin

Menjelang 1 Tahun Changemaker Family

Updated: Nov 26, 2018

Setiap kali Saya membuka blog Rumah Nisrin, ada rasa kecut yang muncul. Tidak lain karena melihat banner Changemaker Family yang dipajang sejak hampir setahun lalu. Rasa itu terus Saya abaikan, karena merasa banyak sekali to do list yang mengejar bagai gerombolan anak hiu. Saya bahkan lupa detail rencana project yang saya tetapkan sebelumnya.


Suatu malam, saat rapat online dengan Tim Dapur Nasional Ibu Profesional, dibahas kembali topik Changemaker Family. Saya tidak merespon, karena merasa langkah saya untuk membangun changemaker family terasa sudah jauh tertinggal. Bayangkan saja, sudah hampir satu tahun, namun project yang sebelumnya sudah dicetuskan, belum nampak ada kemajuan.


Di lain malam, Dapur Nasional membahas topik A Home Team dan Family Branding. Dimana Mba Farda, meminta rekomendasi mengenai tokoh atau keluarga yang sudah khatam tema-tema tersebut. Ibu Septi langsung merekomendasikan nama-nama keluarga Perak, yang sebelumnya pun sudah muncul di benak saya. Tentu tidak ada nama keluarga kami. Tapi beberapa detik kemudian, Ibu Septi juga menuliskan "HS Family". Glek.. maksudnya apa.. ?


Tapi.. meski bertanya-tanya, untuk urusan pendapat Ibu Septi, Saya dan Suami selalu sepakat, bahwa Ibu Septi itu sosok yang selalu positif. Jadi pikiran saya, mungkin Ibu memantik saya supaya on track lagi dengan "Hs Family". Tapi itu hanya asumsi saya. Entah apa yang ada dalam benak Ibu.


Core Value Hs Family yang ditetapkan sejak setahun lalu adalah "Semakin ImTaq". Itu karena, kami merasa tantangan yang kami hadapi bisa dilalui jika kami semakin ImTaq. Tapi kenyataannya, yang nampak dalam keluarga kami adalah, kebiasaan "makan dulu, main kemudian." Huhuhu... tampak seperti kami ini keluarga yang berbadan gempal dan doyan makan. Kenyataannya, kami memang doyan ngemil, tapi tak satu pun yang berbadan gempal. :P



Kami belum bisa mengikuti kegiatan komunitas atau playdate, dikarenakan alur kegiatannya tidak sesuai dengan kebiasaan kami tersebut. Meski di rumah Anak-anak sudah makan dan ngemil, tapi jika di acara tersebut tidak ada kegiatan makan bareng terlebih dahulu, maka mood dan semangatnya akan melempem entah kemana.


Pernah kami menjadi Fasilitator Playdate, anak-anak merencanakan segala sesuatunya, dan menjadi project bersama. Lucunya, kami sepakat untuk memulai acara dengan cemal-cemil bareng. Dan saat acara playdate dimulai, peserta sempat bingung, "Teh.. mau dimulai aja?" padahal sejak awal, kami memang sudah memulainya. Hahaha...


Saya juga sempat "terintimidasi" saat melihat kekompakan project dan kerennya keluarga lain yang on track dengan branding nya. Namun tiba-tiba Allah memberi saya petunjuk.. Suami tiba-tiba membahas event Perak saat family forum.


Perak itu sejak awal selalu konsisten, untuk fokus pada keluarga sendiri. Tak peduli kelebihan keluarga lain seperti apa, fokus saja pada kekuatan dan kelebihan keluarga sendiri.

Di family forum lainnya, suami tiba-tiba membahas kitab Al-Hikam yang sedang dibacanya lagi.


"Allah itu Maha Memaksa. Allah akan memaksa makhlukNya untuk berada dalam ketaatan, sebagai wujud rasa sayangNya pada kita. Saat kita ke pameran buku, Bunda menawarkan buku al-hikam ini, karena beda versi dengan yang sudah kita punya. Ayah tidak tertarik. Tapi saat kembali ke pameran di lain hari, Ayah tiba-tiba memegang buku al-hikam ini. Dan halaman pertama yang terbuka, menggerakkan hati ayah untuk membeli buku ini."


Saya pun teringat dengan berbagai kejadian, yang merupakan bukti hadirnya Allah yang Maha Memaksa. Hanya bisa beristighar, tersadar bahwa selama ini kami telah "dipaksa untuk semakin ImTaq" tanpa kami sadari.


Di family forum lainnya, suami kembali membahas suatu hikmah yang didapatnya.

Bagiku tidak ada ilmu dunia ilmu akhirat, pelajaran agama pelajaran umum. Semua ilmu yang menambah kecintaanmu kepada Tuhan adalah ilmu agama dan pelajaran yang menjauhkanmu dari Tuhan itulan pelajaran dunia.

Maasya Allah, ..saat itu juga Saya beristigfar sekaligus bersyukur. Saya memang menuliskan rencana project Changemaker Family di blog Ibu Profesional. Kenyataannya, langkah Saya memang tidak sesuai rencana. Namun Allah yang maha berkehendak dan sebaik-baik perencana, memandu kami untuk mengikuti Core Value yang ditetapkan, yaitu "semakin Imtaq."


Saya tidak tahu, kapan bisa menjadi Changemaker Family. Namun, saat ini kami sadari, kami sedang dipaksa untuk berubah menjadi Semakin ImTaq melalui rencana terbaikNya.

... boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 216)

Sekarang ini, banyak sekali informasi kegiatan yang sungguh menarik, dan bikin gemas. Karena ingin semuanya diikuti. Tapi saya tidak tahu, mana yang akan benar-benar mendatangkan manfaat paling banyak. Namun yang harus saya yakini, nakhoda bahtera keluarga kami adalah suami. Saya harus semakin mengikhlaskan keputusan apapun yang diambil suami, apabila family forum telah selesai digelar. Insyaa Allah itu akan membuka jalan terbaik, dan merupakan wujud Iman dan Taqwa seorang istri.

Amal perbuatan itu laksana jasad, sedangkan ruh-nya adalah Ikhlas. (Syarah Al-Hikam)
81 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page