top of page
  • Writer's pictureAdmin

Menulis Nonfiksi Itu Asyik

Updated: Feb 2, 2018

Menurut teman-teman #IbuProfesional, Profesi Penulis itu keren gak sih? Pasti menjawab keren. Menurut teman-teman, mana yang lebih keren, Penulis Fiksi atau NonFiksi? Nah.. biasanya, Penulis Fiksi yang sukses memang memiliki pamor atau popularitas yang lebih tinggi dibandingkan Penulis Nonfiksi yang sama-sama sukses.


Lalu, jika menurut teman-teman, Penulis itu keren, apakah kita mau jadi Penulis? Jawabannya juga harusnya mau ya... Kan keren.. :D


Lalu, mengapa jumlah Penulis di Indonesia masih terbilang minim? Minimnya jumlah penulis dapat dilihat dari Jumlah karya yang terbit setiap tahunnya.

Jumlah terbitan buku di Indonesia tergolong rendah, tidak sampai 18.000 judul buku per tahun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan Jepang yang mencapai 40.000 judul buku per tahun, India 60.000, dan China sekitar 140.000 judul buku per tahun. - KOMPAS

Untuk itulah diperlukan adanya gerakan untuk menumbuhkan minat menulis dan menjadi penulis.


Kepala Balai Bahasa Bandung  Abdul Khak mengatakan, tradisi menulis di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan tradisi membaca, terlebih di kalangan generasi muda. Rendahnya tradisi menulis, menurut Abdul, akibat rendahnya minat membaca.


Bersyukur, di Institut Ibu Profesional ini muncul tradisi baru berupa Nice Homework dan Tantangan 10 Hari, dimana Peserta Kuliah wajib untuk menulis. Semoga dengan adanya tradisi baru ini, para #IbuProfesional bisa merasakan bahwa #MenulisNonfiksiItuAsyik, dan melahirkan penulis-penulis Nonfiksi yang berkualitas.

Stiletto Book yang merupakan Penerbit Buku-Buku Perempuan, baru saja mengadakan Worskhop #MenulisNonfiksiItuAsyik pada hari Sabtu, 27 Januari 2018 di Hotel Cakra Kembang Jogjakarta. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati 7 tahun Stiletto Book, bekerja sama dengan Komunitas Ibu Profesional dan Komunitas lainnya sebagai media partner.


Dalam workshop tersebut, Ditemukan beberapa fakta menarik, diantaranya:

  • Setiap orang memiliki bakat menulis, hanya saja dalam perjalanannya terpotong oleh passion lain.

  • Menulis itu hanya memerlukan 10-20% bakat, sisanya adalah latihan.

  • Tantangan untuk menulis adalah memulai dan mendapatkan idenya.

Worskhop #MenulisNonfiksiItuAsyik membuka wawasan para peserta, bahwa menulis Nonfiksi itu sama kerennya dengan menulis Fiksi, dan benar-benar Asyik lho. Kenapa? Karena ternyata...

  • Mencari ide menulis nonfiksi itu lebih mudah.

  • Tidak terlalu banyak pesaing (penulis serupa).

  • Pembaca buku nonfiksi tidak fanatik.

  • Banyak penerbit yang membutuhkan naskah nonfiksi.

  • Masa edar di Toko Buku lebih lama, dibandingkan buku Fiksi.

  • Royalti penulis sama besar (tidak ada bedanya dengan nonfiksi, kecuali diterbitkan secara indie).

  • Buku Nonfiksi tidak dikenai pajak tambahan 10%, seperti yang diterapkan pada Buku Fiksi.

Worskhop yang menghadirkan 3 Narasumber ini sarat dengan ilmu kepenulisan yang bermanfaat. Carolina Ratri (Rocking Mama Managing Editor), Herlina P. Dewi (Editor in Chief Stiletto Book) dan Grace Melia (Blogger & Content Writer) menyajikan materi secara mengalir, menyenangkan dan interaktif.


Sepulangnya dari Workshop, para peserta dibekali dengan berbagai PR sebagai ajang latihan untuk menjadi Creative Content Writer, Good and Unique Blogger dan tentunya Penulis Buku Nonfiksi. Awesome!


Apalagi yang ditunggu, kegiatan #IbuProfesional sarat pengalaman, ilmu dan hikmah. Ayo segera temukan ide menulis nonfiksi-mu dan menulislah.


Sumber:

Worskhop #MenulisNonfiksiItuAsyik by Stiletto Book

http://edukasi.kompas.com/read/2011/11/23/10491011/Tradisi.Menulis.Lebih.Rendah.daripada.Minat.Baca

http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/25/08121853/Jumlah.Terbitan.Buku.di.Indonesia.Rendah

135 views0 comments
bottom of page